31 Pemain dari Berbagai Klub Positif Covid-19, DPRD Bali Minta BRI Liga 1 Ditunda Demi Keselamatan Krama Bali

- 31 Januari 2022, 11:22 WIB
Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta. 31 Pemain dari Berbagai Klub Positif Covid-19, DPRD Bali Desak BRI Liga 1 Ditunda Demi Keselamatan Krama Bali
Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta. 31 Pemain dari Berbagai Klub Positif Covid-19, DPRD Bali Desak BRI Liga 1 Ditunda Demi Keselamatan Krama Bali /Rudolf Arnaud Soemolang/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Penunjukkan Bali sebagai tuan rumah berbagai event sepakbola seperti BRI Liga 1 dan FIFA Matchday antara Timnas Indonesis vs Timor Leste berbuah petaka.

Pasalnya, pelaksanaan yang diharapkan mampu menekan angka penyebaran Covid-19 karena dilaksanaan dengan sistem bubble justru menjadi klaster baru.

Tercatat sebanyak 31 pemain sepakbola terkonfimasi positif Covid-19.

Baca Juga: 6 Zodiak Hoki Ini Punya Dedikasi yang Menguntungkan pada 1 Februari 2022, Apakah Kalian Diantaranya?

Terbaru, sebanyak delapan pemain Timnas Indonesia dan empat pemain Timor Leste dikonfirmasi positif Covid-19 sesaat sebelum laga FIFA Matchday yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Minggu 30 Januari 2022.

Adalah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong dan pelatih Timor Leste, Fabio Joaquim Maciel Da Silva atau Fabio Maciel yang mengumumkan sesaat setelah pertandingan usai.

Baca Juga: Gagal Penalti, Persija Kalah di Laga BRI Liga 1, Tony Sucipto : Antara Gol dan Tidak itu Tanggung Jawab Saya

Sebelumnya, berbagai kasus positif Covid-19 di kalangan pemain juga terjadi pada para klub BRI Liga 1 yang juga bermain di Bali.

Adalah empat klub sekaligus yakni ekaligus mengumumkan kasus positif kepada yang dialami skuadnya.

Baca Juga: Shin Tae-yong Sebut 8 Pemain Timnas Indonesia Positif Covid-19

Yakni Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar, dan Persija Jakarta, Sabtu 29 Januari 2022.

Persebaya Surabaya mengkonfirmasi 3 pemainnya, dan PSM Makassar serta Persija Jakarta dengan masing-masing satu pemain.

Baca Juga: Manajer Persija Bambang Pamungkas Tutup Komentar Instagram Usai The Jakmania Gemakan Tagar Bepe Out!

Sementara, Persib Bandung mengumumkan 9 pemainnya terpapar Covid-19, sehingga harus isolasi.  

Sebenarnya, Arema FC sendiri menjadi klub yang pertama mengkonfirmasi kasus positif Covid-19 kepada para pemainnya pada, 18 Januari 2022 baru lalu.

Baca Juga: Klaster Sepakbola Bertambah Usai 8 Pemain Timnas Indonesia Positif Covid-19, Nasib BRI Liga 1 Lanjut Atau Gak?

Sebanyak lima punggawa klub berjuluk Singo Edan itu menjadi pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Namun, dari kelima tim tersebut, hanya Persija Jakarta dan PSM Makassar yang membuka jatidiri pemain yang terkena Covid.

Pemain Macan Kemayoran yang positif Covid-19 yaitu Riko Simanjuntak dan pemain Juku Eja yakni Adam Miter dari Inggris.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Satgas Buleleng Siapkan Fasilitas Isoter di Kompi C Kubutambahan

Munculnya klaster sepakbola tersebut ditanggapi secara serius oleh DPRD Bali, mereka khawatir dengan munculnya klaster positif Covid-19 di kalangan pemain sepakbola tersebut akan menyebarkan kepada krama atau masyarakat Bali.

 

“Sekarang kan memang di Bali dengan tiga zona yang 3 lapangan itu, jadi tempat tinggal mereka di Bali menyewa fasilitas hotel dan dampak daripada mereka melakukan kegiatan-kegiatan olahraga ini kan terjadi saling sentuh, dan di lapangan ketika mereka melakukan pertandingan itu yang riskan,” ungkap Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta, Minggu 30 Januari 2022.

Baca Juga: BRI Liga 1 : 3 Pemain Persebaya Surabaya Positif Covid-19, Ini Permintaan Manajemen kepada Bonek

Menurut politisi senior PDIP ini, seharusnya pihak klub, pemerintah, termasuk Satgas Covid-19 Provinsi Bali harus benar-benar membuka data terkait nama-nama pemain yang positif tersebut.

Ia beralasan hal ini untuk memudahkan proses tracing kepada orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.

 

“Siapa yang terkontaminasi harus diungkapkan supaya jelas, kalau tidak diungkapkan jelas, tidak bisa diketahui datanya siapa yang sempat bersentuhan dengan mereka karena tidak ada data yang jelas, sehingga di saat tertentu dia harus tracing,” paparnya.

Baca Juga: Positif Covid-19, Riko Simanjuntak Akan Absen Lawan Persiraja & Arema FC, Sudirman Bakal Ubah Strategi Begini

Di sisi lain, adanya klaster sepakbola tersebut tidak menutup kemungkinan juga menyebar di kalangan masyarakat Bali karena adanya peluang  warga Bali yang menjalin kontak erat dengan pemain yang positif tersebut.

Mengingat, 18 klub tersebut saat ini menginap di hotel-hotel yang ada di seluruh Bali.

“Misalnya di hotel dia kena, pegawai hotelnya harus di tracing, karena yang memberikan pelayanan makanan misalnya minum, kebersihan kamar kan pegawai hotel, dan mereka warga Bali, warga Bali kalau dia kena dia akan menyebarkan ke keluarganya masing-masing, makanya mohon itu antisipasi supaya kasus ledakan Covid ini tidak meningkat, dan datanya harus jelas biar tracing,” ungkapnya.

Baca Juga: Adam Mitter Positif Covid-19, Manajamen PSM Makassar Bakal Perketat Prokes

Sehingga, pihaknya meminta agar pelaksanaan kompetisi BRI Liga 1 di Bali ditunda sementara, hingga dibukanya data pemain yang positif dan pelaksanaan tracing kepada kontak erat pemain yang positif dilakukan.

Langkah ini sendiri menurutnya dilakukan sebagai bagian dari mencegah terjadinya lonjakan Covid-19 di Bali.

Baca Juga: Ini Daftar 9 Pemain Persib yang Positif Covid-19 yang Tak Turun di Laga Lawan Persikabo 1973

“Itu untuk mengamankan supaya tidak terjadi lonjakan Covid-19, karena ini di Bali kejadiannya, dan termasuk masyarakat Bali yang mudah terdampak, alangkah baik sebelum kita tahu Covid-19 itu yang kena siapa datanya, lakukan dulu penundaan sementara,” tegasnya.

Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali untuk meminta penjelasan terkait adanya klaster Covid-19 olahraga.

“Dalam waktu segera akan saya panggil, karena saya baru dengar ini, kemarin kan sekolah-sekolah, kalau benar harus tracing seluruh tim, official, dan pegawai hotelnya,” katanya.

 

Baca Juga: RAMALAN TERKINI! Ini 6 Shio yang Akan Beruntung di Hari Rabu 2 Februari 2022 Besok, Simak Selengkapnya

Sebelumnya, Direktur PT Liga Indonesia Baru, Akhmad Hadian Lukita, menyatakan kompetisi Liga 1 nantinya akan menggunakan sistem Bubble to Bubble untuk menghindari kemungkinan seluruh pihak terkait terpapar Covid-19.

Akhmad Hadian menyatakan bahwa sistem itu mirip seperti yang digunakan di ajang Piala Menpora 2021. Setiap tim nantinya akan diharuskan melakukan protokol kesehatan ketat selama mengikuti kompetisi.

Baca Juga: Bali Waspada Penularan Omicron, Plt. Kadiskes Rentin: Jangan Khawatir Berlebihan, Gejalanya Seperti Flu Biasa!

Pergerakan pemain, pelatih, staf tim hingga ofisial pertandingan nantinya akan dibatasi. Mereka tak akan diperbolehkan berkeluyuran secara leluasa dan harus menetap dalam jangkauan area tertentu.

"Itu juga mirip seperti Piala Menpora kemarin. Bedanya, Piala Menpora itu turnamen yang dibagi ke dalam empat grup, sementara Liga 1 tidak demikian,” tutur Akhmad Hadian, Rabu 28 April 2021 silam.

Protokol kesehatan seperti itu dianggap sukses pada ajang Piala Menpora 2021. Buktinya, tak ada satu pun pemain, pelatih, staf tim hingga perangkat pertandingan yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 selama turnamen itu digelar.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x