Sembuh dari Covid-19, Ini Catatan Wakil Ketua DPRD Bali Terkait Penanganan Covid di Pulau Dewata

24 September 2020, 07:30 WIB
Ketua DPD I Golkar Bali, Nyoman Sugawa Korry usai rapat koalisi di DPD I Golkar Bali, Jumat 14 Agustus 2020 /Ida Ayu Novi

DENPASARUPDATE.COM - Kabar baik datang dari gedung parlemen di Renon.

Salah satu Wakil Ketua DPRD Bali yakni Nyoman Sugawa Korry akhirnya pulih dari terpapar Covid-19.

Ia mengaku bahwa kondisi pulih tersebut di dapat usai hasil test swab terakhir yang dijalaninya pada Jumat 18 September 2020 lalu menunjukkan hasil negatif atau non reaktif.

Baca Juga: Dari Diskusi Daring KAHMI Badung, Sosok Ketua MUI Yang Ideal Harus Menjadi Pemersatu Ummat

Sugawa Korry sendiri sempat dirawat di RSUD Bali Mandara, Sanur, Denpasar

Oleh sebab itu, dirinya menyebut sudah siap lagi untuk melakukan kembali berbagai tugas-tugasnya baik sebagai pimpinan dewan ataupun Ketua DPD I Golkar Bali.

Bahkan, beberapa tugas-tugas tersebut sempat dilakukannya sembari dirawat di rumah sakit milik Pemprov Bali itu.

Baca Juga: Terkendala Usia dan Pernah Bela Timnas Belanda, Hasrat Kevin Diks Memperkuat Timnas Indonesia Kandas

Ia juga mengatakan bahwa sebagai salah seorang survivor Covid-19, dirinya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan terus menerapkan protokol keenakan.

Menurutnya hal ini penting dilakukan agar kesehatan dan imunitas tetap terjaga di masa pandemi ini.

“Apa saja yang jadi anjuran pemerintah sebaiknya diikuti. Protokol kesehatan itu yang wajib diikuti,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis 24 Agustus 2020.

Baca Juga: Fenomena Equinoks Bumi Terjadi Pada 22 - 23 September 2020

Selaku wakil rakyat ia melihat bahwa kesiapan pemerintah baik pusat dan daerah untuk memastikan perawatan bagi warganya yang terpapar harus terus dijaga dan ditingkatkan.

“Ruangannya. Kesiapan tenaganya. Ketersediaan obat dan vitaminnya. APD (alat pelindung diri). Itu, tenaga kesehatan yang merawat itu, ternyata berat tugasnya,” katanya.

Soal tenaga kesehatan, dia mengusulkan agar jam tugasnya diperpendek. Sehingga konsekwensinya, jumlah tenaga kesehatan yang mesti ditambah.

Baca Juga: Setelah 60 Tahun, NASA Berencana Mendaratkan Astronaut ke Bulan

“Jadi waktu istirahatnya panjang. Bila perlu insentifnya juga ditingkatkan,” cetusnya.

Memang, sambungnya, dengan menambah tenaga, anggaran penanganan dan perawatan untuk tenaga kesehatan akan bertambah.

Namun baginya itu akan sejalan dengan pelayanan yang jadi lebih maksimal. Termasuk untuk ruang perawatan ditambah. Sehingga tidak ada yang tidak kebagian ruang perawatan.

“Jangan sampai ada orang yang punya gejala (Covid-19) ditunda atau ditolak. Ketersediaan ruangan untuk perawatan ini juga penting. Apakah itu menambah rumah sakit atau menyiapkan hotel yang dikontrak untuk kepentingan itu. Kalau pun tidak digunakan syukur. Tapi kalau ada yang memerlukan kan sudah siap. Kita ini kan sedang berlomba dengan waktu sampai vaksin ditemukan. Kalau untuk ini, saya di DPRD, tidak ragu untuk mendukung anggarannya,” sebutnya.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler