DENPASARUPDATE.COM – Keputusan Majelis Desa Adat (MDA) yang memberikan kewenangan penuh kepada wilayah masing-masing apakah mau mengarak atau pawai Ogoh-ogoh saat malam pengerupukan Nyepi atau tidak saat malam pengerupukan memicu kotroversi.
Ada wilayah yang akan mengarak Ogoh-ogoh ada pula yang memutuskan tidak melakukan.
Menyikapi hal ini, Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Provinsi Bali, Ketut Juliarta, mendesak agar bagi yang sepakat tidak memanfaatkan kelonggaran yang telah diberikan pemerintah diharapkan dapat dievaluasi kembali.
Bahkan dia pun telah bertemu langsung dengan MDA Kabupatem Klungkung, pasca dikabarkan bahwa Klungkung Daratan menyepakati tidak melakukan pengarakan ogoh-ogoh serangkaian Nyepi.
"Dengan banyaknya aspirasi para pemuda yang memprotes keputusan penolakan pengarakan ogoh-ogoh, saya merespons dengan langsung bertemu Bendesa Madya MDA Kabupaten Klungkung, I Dewa Made Tirta. Tentu untuk menyampaikan keinginan para pemuda agar kegiatan penyelenggaraan ogoh-ogoh bisa diselenggarakan di malam pengerupukan serangkaian Hari Raya Nyepi nanti," tandas Juliarta, Selasa, 25 Januari 2022.
Karena itu, Juliarta meminta MDA Kabupaten Klungkung dapat mendengar aspirasi para pemuda. Salah satunya dengan mengundang para sekaa teruna dalam pembahasan penyelenggaeraan ogoh-ogoh. "Saya meminta agar MDA Kabupaten Klungkung juga mendengar aspirasi para pemuda, dan mengundang STT dalam pembahasan hal tersebut," imbuhnya.
Baca Juga: Na In Woo Gantikan Kim Seon Ho Dalam 2 Days & 1 Night Sebagai Member Tetap Pada Musim Tayang Ke 4!
Dalam kesempatan itu, dia berharap agar keputusan yang menolak ogoh-ogoh di Klungkung dievaluasi kembali.
"Harapan tiang sebagai Ketua Fraksi Gerindra DPRD Provinsi Bali, agar keputusan menolak ogoh-ogoh di Klungkung dapat dievaluasi kembali. Mengingat keputusan ini telah menghentikan kreativitas pemuda dan tradisi kami yang telah dilaksanakan bertahun-tahun," ujarnya.
Dia menekankan, jika seremonial dan acara pemerintahan bisa diselenggarakan dengan mematuhi protokol kesehatan, tentu saja arak-arakan ogoh-ogoh juga bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan.
Baca Juga: Latih 100 Poklahsar di Kabupaten Buleleng untuk Kembangkan Usaha Olahan Ikan Nila
"Terpenting kita bersama-sama mau bekerja keras agar perayaan Nyepi ini bisa dilaksanakan dengan aman dan sesuai dengan protokol kesehatan," tandas legislator Renon asal Klungkung, ini. ***