DENPASARUPDATE.COM -Tingginya permintaan gambelan dan gong untuk kesenian tradisional di Bali membuat pihak produsen harus terus berproduksi.
Masalahnya bahan baku yang lama kelamaan semakin langka. Di Badung produksi gambelan dan gong sudah ada sejak tahun 1970-an.
Salah satu pande yang terus memproduksi gambelan hingga saat ini yaitu milik Nyoman Suwitra di Dusun Selat, Desa Beringkit, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali.
Baca Juga: Maksi Bareng, Gibran Siapkan Mangkunegara X alias Gusti Bhre Jadi Walikota Solo?
Gambelan dan gong buah karya Suwitra ini terbilang unik karena memanfaatkan bahan daur ulang alias bahan bekas. Yaitu memanfaatkan drim aspal bekas atau drim tangki minyak yang sudah tak terpakai.
Karena harganya yang terhjangkau dan berkualitas, permintaan dari luar Badung pun terus mengalir. Seperti dari Kabupaten Jembrana dan Buleleng, Denpasar dan Gianyar.
Umumnya, gambelan memakai bahan logam kuningan. Namun Suwirta bisa menyulap drim bekas menjadi gambelan dan gong berkualitas.
Baca Juga: Majelis Sidang Bawaslu RI Putuskan Zulkifli Hasan Lakukan Pelanggatan Administrasi Pemilu