Apakah Saat Penerbangan Ponsel Perlu Menghidupkan Mode Pesawat? 

- 28 Februari 2024, 08:30 WIB
Ilustrasi. Apakah Saat Penerbangan Ponsel Perlu Menghidupkan Mode Pesawat? 
Ilustrasi. Apakah Saat Penerbangan Ponsel Perlu Menghidupkan Mode Pesawat?  /Unsplash/Dipqi Ghozali/

DENPASARUPDATE.COM - Mengubah status seluler ponsel (handphone/HP) ke dalam mode pesawat selalu dianjurkan oleh para awak kabin sebelum pesawat lepas landas. Akan tetapi, apakah masih perlu ponsel/HPdalam keadaan mode pesawat selama penerbangan berlangsung? 

Dikutip dari ANTARA yang melansir laman Gizmodo, Senin (26/2/2024) melaporkan bahwa Uni Eropa sudah memberikan izin terhadap panggilan telepon dan penggunaan data dalam penerbangan pada 2022. 

Otoritas penerbangan Eropa mewajibkan seluruh pesawat memasang “pico-cell” yang pada dasarnya merupakan pengatur lalu lintas yang memastikan sinyal telepon/HP tidak bersinggungan dengan sistem komunikasi pesawat.

Baca Juga: Polisi Tangkap Empat Orang Terkait Kasus Kematian Santri di Kediri, Salah Satunya Asal Bali

Akan tetapi, "pico-cell" bukanlah hal baru lantaran hal itu sudah ada selama lebih dari dua dekade. 

Aturan menyalakan mode pesawat ketika atau sedang dalam penerbangan setidaknya bermula pada 1991 lantaran sinyal seluler dianggap mengganggu sinyal komunikasi pesawat.

Bahkan tanpa "pico-cell", anggota Administrasi Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat Nicholas Sabatini pada 2005 bersaksi di depan Kongres bahwa penggunaan ponsel/HP di dalam pesawat bukan lagi persoalan karena "pico-cell".

 Baca Juga: Mahfud MD Sebut Hak Angket Tidak Akan Mengubah Hasil Pemilu 2024

“Dengan kemajuan teknologi telepon seluler sejak 1991, peraturan yang melarang penggunaan telepon seluler 800 MHz dalam penerbangan, mungkin tidak diperlukan untuk melindungi jaringan seluler terestrial atau berbasis darat,” ujar Sabatini.

Salah satu alasan penumpang perlu untuk menyalakan mode pesawat selama penerbangan adalah kekhawatiran berkaitan dengan soal air rage, kemarahan kepada kru pesawat atau penumpang. 

Regulator terus melarang penggunaan telepon genggam/HP lantaran mereka berpikir bahwa orang-orang tidak akan berhenti mengoceh di ponsel/HP mereka selama penerbangan sehingga menyebabkan air rage.

Baca Juga: Berantas Kemiskinan, Badung Sudah Sesuai Dengan Target

Air rage adalah masalah besar di Amerika Serikat, dan saat ini semakin parah. FAA melaporkan lebih dari 10.000 penumpang tidak mematuhi aturan pada 2021-2023, meningkat sekitar 300 persen dari tahun 2018 hingga 2020.

Adapun alasan air rage menyebabkan aturan mode pesawat masih diterapkan sampai dengan saat ini. Ponsel/HP dalam mode pesawat kini menyoal kesopanan di tempat umum, tidak melulu soal keselamatan.***

Editor: Ida Ayu Novi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x