Sponsor Manchester City Ini Luncurkan DSDC di Indonesia Untuk Minimalisir Disinformasi Industri Penjualan

- 26 Januari 2023, 11:14 WIB
Salah satu sponsor Manchester City QNET meluncurkan DSDC di Indonesia
Salah satu sponsor Manchester City QNET meluncurkan DSDC di Indonesia /QNET

DENPASARUPDATE.COM – Klub Premier League, Manchester City bekerjasama dengan QNET sebagai salah satu mitra dalam penjualan langsung berbagai produk dari Kevin de Bruyne dkk. Selain itu QNET juga bekerjasama dengan Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF).

QNET kali ini meluncurkan Direct Selling Disinformation Center (DSDC). QNET sendiri saat ini menjadi pusat disinformasi penjualan langsung untuk melawan penyebaran disinformasi dan misinformasi tentang industri penjualan langsung dan mereknya.

Chief Strategy and Transformation Officer QNET Trevor Kuna menjelaskan, Direct Selling Disinformation Center ini bekerja di seluruh industri penjualan langsung. “Hal tersebut untuk memastikan praktik terbaik diikuti, termasuk transparansi, ekspektasi mitra yang realistis, serta deskripsi dan klaim produk yang akurat,” jelasnya.

Baca Juga: Rapper Hingga Akademisi Dukung Bandara Bali Utara

Pada saat yang sama, DSDC berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait di pemerintahan dan badan perdagangan, serta regulator, untuk mengedukasi mereka tentang model bisnis, potensinya, dan dampaknya terhadap perekonomian.

Pada fase awal, DSDC memiliki fungsi pelaporan insiden waktu nyata yang memungkinkan siapa pun di dunia untuk menaikkan tanda bahaya jika bisnis, produk, atau peluang QNET disalahartikan sebagai skema investasi atau dipromosikan melalui taktik penjualan yang tidak benar, termasuk di media sosial.

Dia menjelaskan, tujuan dalam jangka panjang adalah untuk menskalakan DSDC agar tersedia bagi perusahaan lain di industri ini. Penjualan langsung adalah industri yang mapan dan diatur secara ketat di banyak negara maju. Contohnya di Amerika Serikat, model bisnis berasal lebih dari 100 tahun yang lalu, dan diatur oleh Federal Trade Commission.

Namun, di banyak pasar negara berkembang di seluruh dunia, pertumbuhan gig economy dan munculnya model bisnis baru yang inovatif, berbeda dari perdagangan tradisional, tidak hanya tidak diatur tetapi juga sering disalahpahami.

Baca Juga: Keluarga Eliezer Minta Keringanan Hukum, Jokowi :Saya Tidak Bisa Intervensi Hukum

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x