DENPASARUPDATE- Lebih dari 1000 suporter sepakbola yang ada di Bogor dan sekitarnya menggelar aksi 1000 lilin dan doa bersama untuk menghormati para suporter Aremania yang jadi korban Tragedi Kanjuruhan
Aksi 1000 lilin dan doa bersama para suporter sepakbola itu dilakukan di Pelataran Plaza Utara Stadion Pakansari, Cibinong, Miinggu, 2 Oktober 2022
Semua elemen suporter yang ikut aksi 1000 liilin dan doa bersana ini mengaku miris dan prihatin atas kejadian yang menimpa para suporter Aremania dalam tragedi Kanjuruhan yang meletus seusai laga antara Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 1 Oktober 2022.
Baca Juga: Viral di TikTok Kode Rahasia 03031 Apa Maksudnya? Ini Penjelasannya
SUporter yang ikut aksi 1000 lilin dan doa bersama ini datang dari berbagai daerah dengan membawa masing-masing sebanyak lilin dengan mengunakan pakai berwarna hitam.
Suporter yang hadir diantaranya, UPCS, Kabomania, The Jak Mania, Bobotoh serta elemen suporter lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa empati dan mendoakan para korban Tragedi Kanjuruhan di malang.
Ketua Umum Kabo Mania, Heri Khaeruman menjelaskan aksi ini sangat spontan dan semua suporter antusias untuk berdoa dan mendoakan korban Tragedi Kanjuruhan.
"Untuk empati terhadap kejadian di Kanjuruhan malang, semoga itu kejadian yang terkahir dan tidak terulang kembali," kata Heri Khaeruman kepada para awak media, Minggu, 2 Oktober 2022
Dengan membacakan doa diharapkan tidak ada korban selanjutnya, karena kata heri dalam sepak bola rivalitas hanya 90 menit selenihnya semua sodara
"Ya mungkin harus evaluasi semuanya, mulai dari berdamai antara suporter karena rivalitas kita hanya 90 menit selebihnya kita semua saudara," tambahnya.
Heri berharapan kedepanya pesepakbola Indonesia semakin baik, liganya main baik, operatornya baik, dan mohon jangan ada pertandingan di jam malam karena rentan akan kerusuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Asep Syahmid salah satu Journalist Olahraga di Bogor mengaku sedih dan prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan meninggalnya ratusan pendukung Arema FC
"Kami turut berduka dan belasungkawa atas kejadian yang menimpa ratusan suporter Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan," ucapnya.
Baca Juga: Beri Pesan Terakhir Mengharukan, dr. Mufidah Keluar dari PSIS Semarang, Begini Isinya
Wartawan yang pernah jadi aktivis Seni dan Budaya di Bali Utara ini juga sempat menuliskan sebuah puisi dengan judul " Sepakbola Air Mata "
"Puisi ini sebagai ekpresi kesedihan selaku pecinta sepakbola yang miris dan prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan.," paparnya
Semoga, kata Syahmid, Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi terakhir yang membuat duka sepakbola nasional . "Tak ada sepakbola yang sebanding dengan nyawa Manusia," pungkasnya.
Baca Juga: Bupati Suwirta Minta Seluruh Perbekel Komitmen Ajak Masyarakat Terapkan Perda KTR
"Sepakbola Air Mata"
Oleh: Asep Syahmid
Kabar duka Menguncang Dunia
Datang dari Arena si Kulit Bundar
Lebih dari seratus suporter sepakbola Meregang nyawa
dan berpulang tinggal nama
Kanjuruhan 1 Oktober 2022
Melukis Portet Gelap Sepakbola
Negeri Ini.
Ratusan jiwa meregang nyawa
Ratusan jiwa Tak berdosa
Berpulang Tinggal Nama
Mau Sampai Kapan Ini Terjadi?
Mau Sampai Kapan Kabar duka Ini
Berhenti dari arena sepakbola.
Inalilahi wa inalilahi rojiun
Saudara kami telah berpulang
Apakah ada yang salah !
Apakah ada yang salah !
Dalam tata kelola Kompetisi sepakbola negeri ini ??
Inalilahi Wa Inalilahi Rojiun
Kanjuruhan menjadi saksi bisu
Begitu mudahnya nyawa melayang
Dari arena Sepakbola.
Kami berdoa
Semoga Kanjuruhan
Jadi Tragedi Terakhir
Tragedi Air Mata
Sepakbola Negeri Ini.
Inalilahi Wa Inalilahi Rojiun
Inalilahi Wa Inalilahi Rojiun
Duka Aremania
Duka Kita Bersama
Air Mata Aremania
Air Mata Kita Semua
Pecinta Sepakbola Indonesia
Yang bersaudara
Dari Sabang Sampai Merauke
Kami suporter sepakbola Indonesia
Berduka dan belasungkawa
Kepada sauara saudara kami
Korban Tragedi Kanjuruhan
Pakansari, 2 Oktober 2022
*Ditulis di Pelataran Plaza Utrara Pakansari
Jelang Acara Seribu Lilin Pecinta Sepakbola Indonesia. ***