Di sisi lain, proses PTM sendiri sangat diperlukan untuk dilakukan, mengingat dalam PTM ada interaksi dan bimbingan langsung dari guru kepada murid.
“Mungkin selama ini ada beberapa sekolah yang tidak menerapkan seperti itu, maka terjadi lonjakan, maka pembelajaran tatap muka ini harus tetap dijalankan supaya ada yang membimbing anak-anak kita,” tegasnya.
Politikus PDIP ini juga menyebut bahwa peran sekolah, khususnya para guru menjadi garda terdepan untuk melawan penyebaran Covid-19 di sekolah.
Baca Juga: APES! Kena Tabrak Usai Jambret Mahasiswi di Sunset Road Kuta, Pria Asal Jember Bonyok Dihajar Massa
Sehingga, para guru harus menjadi Satgas Covid-19 lokal di masing-masing satuan pendidikan, seperti PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK.
“Sekarang hal yang terpenting di sekolah, terutama guru-guru harus melakukan pengawasan ketat prokes itu, misalnya anak-anak semua menggunakan masker, kemudian sampai di sekolah itu cuci tangan penting itu, dan tak kalah penting duduk jangan sampai berdekatan ada jarak,” harapnya.
Selain itu dirinya juga mengingatkan bagi sekolah yang memiliki angka positif Covid-19 di bawah 1 persen maka menurutnya masih dapat ijinkan untuk melakukan PTM, dengan hanya meliburkan siswa yang positif tersebut.
Sedangkan yang diatas 1 persen maka pihaknya menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sepenuhnya secara online. ***