Abai Protokol Kesehatan Diduga Pemicu Merebaknya Klaster Sekolah, Dewan Bali Bersuara Lantang, Ini Desakannya

- 26 Januari 2022, 17:47 WIB
Semua siswa di SMPN 2 Kuta Utara  Badung Bali di isolasi menyusul temuan  2 kasus siswa terkonfirmasi terpapar Covid-19
Semua siswa di SMPN 2 Kuta Utara Badung Bali di isolasi menyusul temuan 2 kasus siswa terkonfirmasi terpapar Covid-19 /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Dunia pendidikan di Bali dibuat panas dingin. Baru saja menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM) sudah harus kembali ke pola daring alias kelas online.

Pasalnya, klaster sekolah merebak kembali di Bali. Di SMPN 2 Kuta ditemukan 2 kasus positif Covid-19,. Demikian pula di Jembrana dan tak menutup kemungkinan di daerah lainnya.

Bahkan terbaru kasus serupa terjadi di SMAN 1 Denpasar ditemukan 15 siswa terinfeksi, Rabu 26 Januari 2022. Ini jelas ancaman nyata yang menakutkan.

Baca Juga: RAMALAN SHIO HOKI DAN CINTA Jumat 28 Januari 2022 untuk Shio Tikus, Kerbau, Macan, Kelinci, Naga, dan Ular

 

Tak pelak masalah ini membuat Komisi IV DPRD Bali yang membidangi pendidikan dan kesehatan  bersuara lantang.

Ketua Komisi IV DPRD Bali, I Gusti Putu Budiarta alias Gung Budiarta mengaku kaget dan prihatin dengan adanya kabar tersebut.

Pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Provinsi Bali.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK CINTA Kamis 27 Januari 2022 untuk Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus

 

Hasilnya kata dia, seluruh siswa SMAN 1 Denpasar mengubah pola pembelajarannya dari Pertemuan Tatap Muka (PTM) menjadi daring.

“Kami dengan Dinas Pendidikan sudah berkoordinasi, yang sudah merubah pola pembelajaran itu SMAN 1, karena hampir 15 orang yang kena di sana, itu sudah berubah online dari kemarin,” katanya saat dikonfirmasi, Rabu 26 Januari 2022.

Pihaknya juga meminta kepada Disdikpora sebagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang menangani pendidikan untuk melakukan pengawasan lebih dalam terkait proses PTM dan penerapan prokesnya.

Baca Juga: Puji Pep Guardiman Sosok Pelatih Hebat, Widodo Cahyono Putro Sebut Anak Asuhnya Tak Gentar Lawan Persija

 

“Di sini yang kita inginkan sekolah-sekolah harus betul-betul ketika tatap muka dimulai harus betul-betul prokes yang ketat,” ujarnya.

“Kita kan masih melihat bahwa Covid-19 itu belum final, belum selesai, penyebarannya masih bisa berjalan sesuai dengan kondisi kan begitu, kami di dewan mengharapkan bagi sekolah-sekolah yang teridentifikasi kan Covid-19 itu artinya harus diubah pola atau sistem pembelajaran,” imbuhnya.

Apalagi, pihaknya mensinyalir ada beberapa sekolah yang justru abai dan lalai dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.

Baca Juga: BRI Liga 1: Bukan Makan Konate atau Marko Simic, Sosok Ini yang Akan Diwaspadai Persita di Laga Lawan Persija!

Di sisi lain, proses PTM sendiri sangat diperlukan untuk dilakukan, mengingat dalam PTM ada interaksi dan bimbingan langsung dari guru kepada murid.

“Mungkin selama ini ada beberapa sekolah yang tidak menerapkan seperti itu, maka terjadi lonjakan, maka pembelajaran tatap muka ini harus tetap dijalankan supaya ada yang membimbing anak-anak kita,” tegasnya.

Politikus PDIP ini juga menyebut bahwa peran sekolah, khususnya para guru menjadi garda terdepan untuk melawan penyebaran Covid-19 di sekolah.

Baca Juga: APES! Kena Tabrak Usai Jambret Mahasiswi di Sunset Road Kuta, Pria Asal Jember Bonyok Dihajar Massa

Sehingga, para guru harus menjadi Satgas Covid-19 lokal di masing-masing satuan pendidikan, seperti PAUD, SD, SMP, dan SMA/SMK.

“Sekarang hal yang terpenting di sekolah, terutama guru-guru harus melakukan pengawasan ketat prokes itu, misalnya anak-anak semua menggunakan masker, kemudian sampai di sekolah itu cuci tangan penting itu, dan tak kalah penting duduk jangan sampai berdekatan ada jarak,” harapnya.

Selain itu dirinya juga mengingatkan bagi sekolah yang memiliki angka positif Covid-19 di bawah 1 persen maka menurutnya masih dapat ijinkan untuk melakukan PTM, dengan hanya meliburkan siswa yang positif tersebut.

Baca Juga: Jelang Persija vs Persita, Andritany Ardhiyasa: Persija Sedang Tidak Baik-baik Saja, Tapi Kami Akan Bangkit!

Sedangkan yang diatas 1 persen maka pihaknya menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sepenuhnya secara online. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x