DENPASARUPDATE.COM - Rabi'ah Al-Adawiyah adalah perintis kaum sufi yang mengumandangkan cinta murni, cinta yang tidak bisa dibatasi oleh keinginan selain cinta kepada Allah. Rabi'ah telah menjadikan cinta kepada Allah Subhanahu wata ala, sebagai inti kehidupan, tabiat kehidupan, dan tujuan hidup yang paling tinggi.
Sesungguhnya cinta akan memindahkan materi-materi alam secara keseluruhan kepada ruh-ruh yang dapat merasakan dan selalu bertasbih serta mengabdi kepada Alah Swt. karena sesungguhnya materi-materi tersebut diciptakan dengan cinta, tegak dengan cinta, serta membisikkan ungkapan dengan cinta.
Rabi'ah Al-Adawiyah merupakan wanita suci yang sama sekali tidak memikirkan dirinya untuk menikah . Menurut Rabi'ah, jalan tidak menikah merupakan tindakan yang tepat untuk melakukan pencarian Tuhan tanpa harus dibebani oleh urusan-urusan keduniawian. padahal, tidak sedikit laki-laki yang berupaya untuk mendekati Rabi'ah dan bahkan meminangnya.
Baca Juga: VIRAL!: Geng Motor Serang Polisi di TB Simatupang, Warganet: Tangkap dan Penjarakan Agar Jera
Salah satunya adalah Abdul Wahid bin Zayd, seorang sufi yang zuhud dan wara. ia juga seorang teolog dan termasuk salah seorang ulama terkemuka di kota Basrah. Suatu ketika, Abdul Wahid bin Zayd mencoba meminang Rabi'ah, tapi lamaran itu ditolaknya dengan mengatakan.
"Wahai laki-laki sensual, carilah perempuan sensual lain yang sama dengan mereka. apakah dirimu melihat adanya satu tanda sensual dalam diriku?"
Dalam kisah lain disebutkan, sahabat Rabi'ah bernama Hasan al-Bashri bercakap-cakap dengan Rabi'ah prihal pernikahan. Hasan al-Bashri bertanya. "Wahai Rabi'ah apakah engkau akan menikah?" kemudian Rabi'ah menjawab. "Jika engkau mampu menjawab empat pertanyaanku, akupun akan menikah." Hasan al-Bashri berkata.
"Bertanyalah dan jika Allah Swt.mengizinkanku, aku akan menjawab pertanyaanmu."