Rektor ITB Muhammadiyah Bali Dilantik, Wagub Bali Harapkan Tumbuhkan Pariwisata Berbasis Budaya & Teknologi

22 Desember 2021, 21:08 WIB
Pelantikan Rektor dan Launching Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Bali, Rabu 22 Desember 2021. /Rudolf Arnaud Soemolang

 

DENPASARUPDATE.COM - Persyarikatan Muhammadiyah akhirnya resmi memiliki lembaga perguruan tinggi pertama di Bali.

Adalah Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Bali yang ada di Kabupaten Jembrana.

Kehadiran ITB Muhammdiyah di Bali sendiri mendapat sambutan luar biasa dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.

Baca Juga: BREAKING NEWS : Sebuah Warung di Denpasar Terbakar Habis, Satu Orang Dilarikan ke Puskesmas

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace bahkan berharap bahwa dengan hadirnya ITBM di Bali mampu menjadi sebuah lembaga pendidikanbagi anak-anak yang ingin meneruskan keilmuan di bidang teknologi pangan, bisnis digital, dan kewirausahaan. 

"Sekalipun kita sedang berada di masa pandemi Covid-19, namun saya tetap mengingatkan bahwa Bali adalah Provinsi yang paling terpuruk menghadapi perekonomian, yang diakibatkan dampak Covid-19 terhadap pariwisata. Sehingga seperti yang kita ketahui bersama bahwa kesulitan dalam pariwisata budaya berbasis komunitas sangat terpengaruh," ungkap dia saat menghadiri Pelantikan Rektor dan Launching Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Bali, Rabu 22 Desember 2021.

Baca Juga: WOW! 28 PWNU dan 440 PCNU Kompak Dukung Gus Yahya Jadi Ketum PBNU

Tidak hanya itu, Wagub Cok Ace juga menyebut bahwa ITBM sendiri juga diharapkan mampu menjadi jembatan untuk mengembangkan teknologi untuk menumbuhkan pariwisata budaya dan memajukan pendidikan di Bali.

"Dengan beroperasinya Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah ini saya harapkan bisa menjembatani bagaimana teknologi menumbuhkan pariwisata berbasis budaya, dan memajukan pendidikan di Bali," imbuhnya.

Baca Juga: BERITA BOLA : Presiden Arema FC, Gilang Widya Pramana Minta Maaf ke Bos Persib Bandung

Di sisi lain, Rektor Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Bali yang terpilih, Ismoyo S. Soemarlan menyebutkan bahwa terbentuknya ITBM di Bali sendiri diharapkan mampu menumbuhkan kawasan pendidikan yang menghasilkan wirausaha yang maju dan berkompeten dalam mengisi persaingan dunia kerja di masa yang akan datang.

"Penantian selama lima tahun akhirnya bisa memenuhi harapan beberapa pihak seperti pimpinan wilayah Bali dan pimpinan daerah jembrana. Harapan panjang persyarikatan ini bisa terpenuhi. Ini harapan besar kami di persyarikatan untuk memiliki amal usaha Muhammadiyah di Bali,” tegasnya.

Baca Juga: Profil dan Biodata Taufik Ramsyah, Kiper Tornado FC yang Meninggal Dunia Karena Benturan Saat Tengah Tanding

Dengan merancang proses pembelajaran yang inovatif termasuk sikap yang maju, kompetitif dan berkualitas dimaksudkan dapat mencetak wirausaha yang kuat di bidang teknologi pangan menuju Indonesia yang sejahtera.

Seperti diketahui, setelah lima tahun menunggu akhirnya Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Bali mendapatkan izin operasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Setelah mendapatkan izin operasional dari Kemendikbudristek, target dalam dua tahun ke depan ialah mendapatkan akreditasi.

Baca Juga: Bantu Masyarakat Terdampak Pandemi, Pemuda Muhammadiyah Tebar 574 Paket Sembako ke Seantero Bali

Dalam durasi yang singkat itu, segenap pihak tentunya akan bekerja keras mulai dari penyediaan fasilitas perkuliahan seperti gedung belajar, kantor, perpustakaan dan lain-lain sampai menyiapkan dosen-dosen berkualitas yang akan mengajar.

Institut Teknologi dan Bisnis Muhammadiyah (ITBM) Bali ini memiliki tiga (3) program studi yakni teknologi pangan, bisnis digital, dan kewirausahaan. Ketiga prodi ini begitu dibutuhkan di masyarakat akhir-akhir ini.

Kepala LLDIKTI Wilayah VIII Prof. I Nengah Dasi Astawa dalam sambutannya mengatakan yang penting kerjanya ikhlas, kerja keras dan kerja cerdas dipastikan sebuah perguruan tinggi akan mampu melahirkan perbaikan sumber daya manusia menuju generasi yang maju dan berkualitas dengan daya saing yang mengembangkan keberagaman dengan kecerdasan, integritas, kreatif, produktif, inovatif, aktif, adaktif, sensitif, harmonis dan tidak tersekat oleh perbedaan.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler