Klaster Pondok Pesantren Terus Meningkat, Bupati Bogor Bentuk Satgas Pesantren

- 12 Oktober 2020, 22:02 WIB
Bupati Bogor , Hj Ade Yasin saat memipin rapat evaluasi penanganan dan Penanggulangan Covid 19
Bupati Bogor , Hj Ade Yasin saat memipin rapat evaluasi penanganan dan Penanggulangan Covid 19 /kartika mahayadnya/istimewa

DENPASARUPDATE.COM – Meningkatnya klaster Covid-19 di pondok pesantren menjadi perhatian khusus Bupati Bogor , Hj Ade Yasin, SH.   Ia mengatakan jumlah pondok pesantren di Kabupaten Bogor cukup banyak sehingga menjadi sangat rawan, jika tidak diantisipasi dari sekarang.

 “Kluster pondok pesantren harus lebih kita antisipasi, mengingat jumlah pondok pesantren di Kabupaten Bogor cukup banyak sehingga menjadi sangat rawan. Di Kabupaten Bogor terdapat total 1.407 pendidik pesantren yang terdiri dari pondok salafiyah sebanyak 1.022 pesantren, moderen 378 pesantren, muadalah 6 pesantren mahad aly 1 pesantren,” kata Ade Yasin saat memimpin Rapat Pembahasan Evaluasi Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 pada Lingkungan Pesantren di Kabupaten Bogor, Senin, 12 Oktober 2020.

Ia  menambahkan, protokol Kesehatan Covid-19 dilingkungan pondok pesantren telah diatur secara lengkap dalam Perbup No.61/2020.

Baca Juga: Raih Suara Terbanyak, Najwa Shihab Jadi Wanita Paling Dikagumi Tahun 2020

“Protokol Kesehatan Covid-19 dilingkungan pondok pesantren sudah diatur secara lengkap dalam Peraturan Bupati (Perbup) No.61/2020. Namun demikian dalam penerapannya masih ada kelengahan dan kelemahan, salah satunya masih ada pengajar yang tinggal diluar lingkungan ponpes keluar masuk ponpes setiap hari dan sebagainya,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ade Yasin menginginkan komitmen dari pesantren yang tetap ingin melaksanakan kegiatan belajar secara langsung selama masa pandemi Covid-19 ini.

“Kalau ada pesantren yang tetap ingin melaksanakan kegiatan tatap muka selama Pandemi Covid-19 silahkan saja, tapi pihak pesantren harus bertanggung jawab penuh ketika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan," papar Bupati.

Baca Juga: Made Andhika Wijaya Bali United Kenang 18 Tahun Bom Bali I

Pesantren yang ingin melaksanakan pembelajaran tatap muka harus menerapkan protokol kesehatan dan pengawasan yang ketat serta dibuat Satgas Pesantren.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x