Hoaks Kasdim Gresik Meninggal Setelah Divaksin Covid-19 Merajalela, Pelajari Cara Melawan Hoaks

- 20 Januari 2021, 15:33 WIB
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19  juga dimanfaatkan menyebarkan informasi bohong.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 juga dimanfaatkan menyebarkan informasi bohong. /pexels



DENPASARUPDATE.COM – Era digitalisasi informasi saat ini memang diakui rawan penyebaran berita bohong alias hoaks. Kebebasan informasi dihadapkan dua pilihan. Media mainstream melawan anti mainstream.

Media sosial sebagai platform anti mainstream memang rawan hoaks. Akhir-akhir ini dunia maya banyak dimunculkan informasi atau berita palsu.

Tak terkecuali vaksinasi yang sedang dilakukan pemerintah pun menjadi bahan hoaks. Seperti beredarnya pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang menyebut Kasdim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal setelah divaksin Covid-19.

Baca Juga: RAMAI! Jisoo Trending di Twitter, Warganet Beri Semangat, Ini Sorotannya

Pesan yang menyertakan foto seorang anggota TNI Angkatan Darat itu mengatakan Sugeng Riyadi adalah orang yang divaksin pertama dan menjadi korban akibat vaksin itu.

"Inalillahi wainalillahi rojiun. Vaksin pertama, Kasdim 0817 Gresik, Mayor Sugeng Riyadi.tadi malam Dan ramil Kebomas Gresik meninggal akibat siangnya disuntik vaksin...pagi ini porses pemakaman...hati-hati bahaya vaksin nyata." Demikian pesan berantai yang disebar seolah menjadi bahan agitasi massa.

Penjelasan:
Pesan yang mencatut nama Kasdim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi meninggal setelah disuntik vaksin Sinovac adalah hoaks. Faktanya, Mayor Sugeng Riyadi masih sehat.

Baca Juga: Dugaan Pembunuhan Kembali Terjadi, Kali Ini Perempuan Berpaspor Slovakia Terbujur Kaku di Sanur

Dalam laman antihoaks Kominfo, WaAsops Kasad TNI AD Brigadir Jenderal Supriyono menyatakan klaim bahwa Danramil Kebomas, Gresik meninggal dunia akibat disuntik Vaksin Covid-19 adalah kabar bohong.

Brigjen Supriyono menjelaskan Mayor Kav Gatot Supriyono meninggal pada 15 Januari 2021 pukul 23.06 WIB akibat serangan jantung dan bukan karena divaksin.

Begitu maraknya hoaks, masyarakat banyak yang dirugikan karena tanpa disadari mereka menghabiskan banyak waktu dan energi untuk membahas sesuatu yang tidak perlu. Masyarakat juga kehilangan kepercayaan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI 20 Januari 2021, Al Percaya Andin Bukan Pembunuh Roy, Bujuk Agar Kembali

Jika tidak ada kehati-hatian, netizen pun dengan mudah termakan tipuan hoax tersebut bahkan ikut menyebarkan informasi palsu itu, tentunya akan sangat merugikan bagi pihak korban fitnah. Oleh karena itu penting bagi masyarakat dalam mencari informasi. Berikut cara melawannya:

1. Hati-hati dengan Judul Provokatif
Berita hoax seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif, Isinya bisa diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan persepsi sesuai yang dikehendaki sang pembuat hoax.

Oleh karenanya apabila menemukan hal tersebut sebaiknya mencari referensi berupa berita serupa dari situs online resmi, kemudian bandingkan isinya, apakah sama atau berbeda. Dengan demikian, setidaknya sebagai pembaca bisa memperoleh kesimpulan yang lebih berimbang.

Baca Juga: Love (ft. Marriage and Divorce), Drakor Tentang Kehidupan Pernikahan yang Menarik Untuk Ditonton

2. Periksa Fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari institusi resmi seperti KPK atau Polri? Dan jangan cepat percaya apabila informasi berasal dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat.

Hal lain yang perlu diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.

3. Cek keaslian foto
Konten berupa foto atau video yang seringkali ditemua. Ada kalanya pembuat berita palsu juga mengedit foto atau menyertakan foto yang salah untuk memprovokasi pembaca.

Baca Juga: Keren! Ikatan Cinta Pecah Rekor Lagi, Sinetron dengan Rating Tertinggi Selama 15 Tahun Terakhir

Cara untuk mengecek keaslian foto bisa dengan memanfaatkan mesin pencari Google, yakni dengan melakukan drag-and-drop ke kolom pencarian Google Images. Hasil pencarian akan menyajikan gambar-gambar serupa yang terdapat di internet sehingga bisa dibandingkan. ***

Penulis: Jujun Juanda

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x