Tunggu Izin BPOM, Bio Farma Akan Produksi Vaksin Covid-19 17 Juta Dosis Perbulan

20 Oktober 2020, 21:12 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19 yang siap di produksi oleh Bio Farma /Sumber/Pixabay/

DENPASARUPDATE.COM - Bio Farma secara resmi telah ditunjuk pemerintah untuk memproduksi vaksin Covid-19.

Perusahaan yang tergabung dalam BUMN tersebut akan menyuplai bahan baku vaksin dari Sinovac Biotech Ltd

Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto mengatakan bahwa pihaknya hanya mampu memprosuksi baksin sebanyak 16 sampai 17 dosis setiap bulan.

Baca Juga: Buntut Rusuh Demo Anti UU Ciptaker, Polisi Tangkap 3 Admin Medsos STM se-Jabodetabek

“Kira-kira sekitar 16-17 juta dosis per bulan yang bisa kita produksi. Tapi ini juga tergantung dari ketersediaan atau suplai dari sinovac itu sendiri,” kata Bambang Heriyanto di Jakarta 19 Oktober 2020. Sebagaimana dilansir dari Warta Ekonomi dengan judul berita Ternyata Kapasitas Produksi Bio Farma Cuma 17 Juta Dosis Per Bulan.

Hingga saat ini Sinovac berkomitmen untuk mensuplai sebanyak 260 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun kepada Indonesia. Bio Farma sendiri memiliki total kapasitas sebanyak 250 juta dosis per tahun.

“Kami punya kapasitas 250 juta per tahun, dan komitmen sementara saat ini vaksin yang akan disuplai Sinovac sebesar 260 juta dosis. Jadi nanti seluruhnya akan mulai kita produksi setelah kita dapatkan izin dari BPOM,” terangnya.

Ia mengungkapkan jika sambil menunggu suplai dari Sinovac danizin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) saat ini pihaknya pun melakukan beberapa persiapan.

“Persiapan-persiapan mungkin bisa kita lakukan dari awal ya dari November dari Desember vaksin sudah coba kita datangkan, karena disana akan dilakukan uji-uji dulu sebelum dilakukan produksi, ada stability ada quality control,” ucapnya.

Namun, Ia menegaskan bahwa bahan yang digelontorkan oleh Sinovac tidak akan datang langsung sebanyak 260 juta dosis vaksin Covid-19. Bio Farma pun akan memproduksi vaksin secara bertahap setiap bulannya.

Baca Juga: Nah Lo, Mendadak DPRD Bali Sambangi Dipta, Ada Apa Ya?

“Kalau dari kapasitas kita, kan tidak mungkin semua datang kemudian diproses diproduksi. Ini datang secara bertahap kemudian kami lakukan secara bertahap per bulan,” pungkasnya.***(Anisa Nurfitriyani/Warta Ekonomi)

 

Editor: M Hari Balo

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler