Dari total tersebut setidaknya ada 854 orang yang pernah dirawat dengan tanpa gejala sebanyak 461 orang, gejala ringan 334 orang, serta gejala sedang dan berat sebanyak 59 orang yang perlu hospitalisasi (perawatan).
“Kita perlu mengetahui ciri-ciri Omicron supaya bisa mencegahnya. Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam, bahkan tanpa gejala, sehingga tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah dibanding varian delta, walaupun risikonya tetap ada”, tuturnya.
Selanjutnya, menurut Made Rentin terkait terapi pengobatan, obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron.
Baca Juga: Enggan Anggap Remeh Persiraja di Laga BRI Liga 1, Pep Guardiman Janjikan Permainan Agresif Persija
Selain itu, vaksin sendiri diketahui masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian, walau diketahui efektivitasnya berkurang.
Untuk itu, dengan adanya varian omicron tersebut, Made Rentin menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi jika giliran sudah tiba. Jika merasa flu, batuk, dan demam, segera lakukan tes untuk memastikan tertular atau tidak. ***