Bali Waspada Penularan Omicron, Plt. Kadiskes Rentin: Jangan Khawatir Berlebihan, Gejalanya Seperti Flu Biasa!

30 Januari 2022, 13:43 WIB
Varian baru Covid-19 yang disebut Omicron /Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Munculnya varian baru Covid-19 bernama Omicron diwaspadai semua pihak di dunia. Namun para ahli sudah  membeberkan  beberapa fakta baru terkait Omicron.

Varian ini diketahui menyebabkan kenaikan kasus yang lebih tinggi dibandingkan varian Delta dikarenakan lebih mudah menular dan dapat menular pada orang yang pernah terinfeksi sebelumnya.

Masa inkubasi atau munculnya gejala sejak pertama kali terpapar virus Omicron cenderung lebih cepat daripada varian lain. Lalu, gejalanya tidak spesifik namun diasumsikan lebih ringan. Karena itu masyarakat diimbau tetap waspada tapi jangan khawatir secara berlebihan.

Baca Juga: MUI Bali Gelar Workshop Peran Kampung Islam Sebagai Khazanah Budaya, KH. Mahrusun: Ini potensi Luar Biasa

 

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Made Rentin, dalam siaran persnya di Denpasar pada Sabtu, 29 Januari 2022, menegaskan, kewaspadaan penuh wajib, namun jangan berlebihan.

Rentin yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Bali mengatakan bahwa angka rawat inap di rumah sakit lebih rendah dibandingkan varian Delta.

Rilis Satgas Nasional, per tanggal 26 Januari 2022, diketahui total pasien Omicron mencapai 1.988 orang dengan total pasien sudah sembuh sebanyak 765 orang.

Baca Juga: Profil Joao Bosco Cabral, Eks Bek Persija, Timnas Indonesia & Timor Leste, Kini Jadi Pemandu Wisata di Bali

 

Dari total tersebut setidaknya ada 854 orang yang pernah dirawat dengan tanpa gejala sebanyak 461 orang, gejala ringan 334 orang, serta gejala sedang dan berat sebanyak 59 orang yang perlu hospitalisasi (perawatan).

“Kita perlu mengetahui ciri-ciri Omicron supaya bisa mencegahnya. Beberapa ciri varian Omicron yang sudah diketahui saat ini adalah tingkat penularan tinggi, tapi tingkat keparahannya rendah. Omicron memicu gejala ringan seperti flu biasa, batuk, dan demam, bahkan tanpa gejala, sehingga tingkat perawatan di rumah sakit lebih rendah dibanding varian delta, walaupun risikonya tetap ada”, tuturnya.

Selanjutnya, menurut Made Rentin terkait terapi pengobatan, obat yang dipakai untuk varian sebelumnya masih efektif digunakan untuk Omicron.

Baca Juga: Enggan Anggap Remeh Persiraja di Laga BRI Liga 1, Pep Guardiman Janjikan Permainan Agresif Persija

Selain itu, vaksin sendiri diketahui masih banyak berperan dalam mencegah keparahan gejala dan kematian, walau diketahui efektivitasnya berkurang.

Untuk itu, dengan adanya varian omicron tersebut, Made Rentin menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan dan segera vaksinasi jika giliran  sudah tiba. Jika merasa flu, batuk, dan demam, segera lakukan tes untuk memastikan tertular atau tidak. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler