Tagar #YogyaTidakAman dan #SriSultanYogyaDaruratKlithih Menggema di Twitter, Ada Apa Ya?

28 Desember 2021, 12:25 WIB
Tagar #YogyaTidakAman dan #SriSultanYogyaDaruratKlithih Menggema di Twitter, Ada Apa Ya? /Instagram.com/@malioboro_insta/

DENPASARUPDATE.COM – Jagat dunia maya twitter mendadak heboh, Selasa 28 Desember 2021 siang.

Dua tagar yakni #YogyaTidakAman dan #SriSultanYogyaDaruratKlithih tampak menghiasi linimasa Twitter sejak tadi.

Dari pantauan yang dilakukan redaksi DenpasarUpdate.com (Pikiran Rakyat Media Network), dua tagar itu menjadi trending topic di Twitter dengan ribuan tweet.

Baca Juga: Persis Solo dan RANS Cilegon FC Promosi ke BRI Liga 1, Bos PSIS Semarang Bilang Begini!

Hal ini, dikarena banyak masyarakat, termasuk netizen Twitter merasa resah dengan kondisi keamanan kota Yogyakarta selama ini.

Salah satu yang ikut menyuarakan tagar ini adalah sastrawan sekaligus penulis, Puthut EA yang merasa resah dengan fenonema ini.

Baca Juga: Ngeri! Kisah Horor Tersesat di Gunung Semeru, Pendaki Lihat Banaspati dan Ketemu Kuntilanak Merah

Ia menyebut akibat kenakalan remaja selama puluhan tahun ini banyak masyarakat yang menjadi korban jiwa.

Sehingga, ia mendesak Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X turun tangan mengatasi masalah ini.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK HOKI TAHUN 2022 untuk Sagitarius, Capricorn, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus

“Naikkan tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih

Biar gubernur Yogya turun tangan. Berpuluh tahun masalah yg meresahkan masyarakat terjadi, byk korban jiwa, tp pemda tak melakukan tindakan yg jelas.

#YogyaTidakAman.” cuitnya, Senin 28 Desember 2021.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Kisah Asnawi Mangkualam dan Final AFF 2020 Sampai Jadwal Acara TV Hari Ini di RCTI

Cuitan Puthut EA tersebut langsung direspon oleh netizen hingga berita ini ditulis mendapat 1020 retweet, 79 tweet kutipan, di disukai 1.652.

Untuk diketahui, Klitih saat ini merupakan salah satu fenomena sosial yang terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah sekitarnya (terutama Klaten dan Magelang).

Fenomena ini terjadi pada umumnya terhadap anak muda usia 14-19 tahun yang merupakan pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

Baca Juga: BRI Liga 1: Sugeng Rawuh, Pakde Dragan lan Paklik Zarko, PSIS Optimis Tatap Putaran Kedua, Yoh Iso Yoh!

Pada umumnya, pelaku klitih akan mengincar target, merupakan siswa SMA pesaing atau anggota geng pesaing di daerah yang dianggap sepi kemudian pelaku melakukan perundungan (bullying) secara fisik terhadap pelaku.

Terkadang pelaku juga mengambil barang milik korban bahkan termasuk harta benda sehingga terkadang kejahatan ini termasuk perampokan.

Tidak jarang juga korban klitih juga meninggal dunia akibat menderita siksaan fisik yang cukup parah.***

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang

Tags

Terkini

Terpopuler