Takut Denda 200 Juta, El Rumi Karantina Mandiri di London dengan Disiplin

- 25 Oktober 2020, 18:29 WIB
El Rumi / Instagram / @elelrumi
El Rumi / Instagram / @elelrumi /

DENPASARUPDATE.COM - Putra kedua Ahmad Dani dan Maya Estianty, El Rumi memutuskan untuk kembali ke London setelah beberapa bulan menetap di Indonesia karena Pandemi Covid-19.

El Rumi atau yang kerap disapa El itu diketahui tengah menuntut ilmu di salah satu universitas yang ada di London, Inggris dan mengambil jurusan Bisnis.

Disebabkan masa kuliah yang terhalang oleh pandemi Covid-19 beberapa bulan lalu, menyebabkan El memilih pulang ke Indonesia.

Baca Juga: Setelah Sukses di Asia, Aktor Korea Lee Min Ho Jajal Holllywood

El Rumi kini kembali ke London untuk melanjutkan kuliahnya, namun ia harus untuk menjalani karantina mandiri selama 14 hari di apartemen miliknya.

El menceritakan pengalaman karantinanya dalam vlog Maia ALELDUL TV melalui sambungan video call. Ia mengatakan bahwa London akan memperketat aturan protokor kesehatan dikarenakan ada penambahan kasus Covid-19 di sana.

“Lagi mau ada restriction tambahan lagi. Jadi kayak mau diperketat lagi, mau di PSBB kan total lagi kayaknya deh” ucap El dalam Youtube Maia ALELDUL TV pada Sabtu 24 Oktober 2020 dikutip dari Pikiran Rakyat dengan judul berita Karantina 14 Hari di London, El Rumi: Denda Rp 200 Juta Bikin Mikir Lagi Kalau Mau Melanggar.

El Rumi mengatakan bahwa mereka yang melanggar peraturan masa karantina akan dikenakan denda yang kabarnya mencapai 1.000 atau 10 ribu Poundsterling.

“Berapa ya kalau gak salah kalau gak 1.000, 10,000 Poundsterling deh” kata El.

Sang ibu yang menyimak pengakuan sang anak mencoba untuk menghitung dengan konversi Poundsterling ke Rupiah, di mana satu Poundsterling bisa mencapai Rp 18 ribu.

“Rp 200 juta” kata Maya dengan menunjukan ekspresi terkejut.

Baca Juga: Serbu Promo Shopee Gajian Sale! Ada Promo Gratis Ongkir, Cashback Kilat 100%, Hingga Flash Sale 6

El lantas memuji kebijakan yang diterapkan pemerintah London yang dinilai tegas dalam mencegah penyebaran Covid-19.

“Itulah fine-nya di sini segitu kurang lebih, jadi orang-orang yang mau melanggar juga mikir dua kali” lanjut El.

Sementara itu, El mengatakan teknologi yang ada di kota tempatnya menuntut ilmu belum terlalu canggih untuk mendeteksi orang yang pergi diam-diam.

Berdasarkan informasi yang didapat El melalui temannya, ia bisa pergi diam-diam asal tidak membawa ponsel. Namun El tidak punya keberanian lebih untuk membuktikan perkataan temannya.

“Cuma akunya enggak berani, tetap stick to the rules” tutur El.***(Ari Nursanti/Pikiran-Rakyat)

 

Editor: M Hari Balo

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x