DENPASARUPDATE.COM - Lagu berjudul Lantas merupakan salah satu lagu yang dibawakan oleh Juicy Luicy, sebuah grub musik asal Bandung.
Lagu ini belakangan menjadi viral di TikTok lantaran lirik lagunya yang menyentuh hati dan bercerita tentang seseorang yang cemburu melihat seseorang yang selama ini menghabiskan waktu bersama, namun hanya dianggap sebagai seorang teman karena orang itu telah memiliki kekasih hati.
Begini lirik lagu 'Lantas' dari Juicy Luicy yang tengah viral di TikTok.
Baca Juga: Patah Hati? Galau? Intip 7 Cara Cepat Move On dari Gebetan yang PHP, Dijamin Ampuh
Lima hari sudah kurindu
Tak bisa ku menghubungimu
Kau sedang dengan dirinya
Sedang kita rahasia
Kapankah kau ada waktu
Sembunyi untuk bertemu
Baru kau sapa kutersipu
Kau puji lupa amarahku
Karena kau paling tahu
Cara lemahkan hatiku
Walau tak ada yang pasti
Yang kau beri hanya mimpi
Baca Juga: Wow, TikTok Bisa Menghasilkan Uang, Begini Caranya
Lantas mengapa ku masih menaruh hati
Padahal kutahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan, tak tahu
Lupakanmu tapi aku tak mau
Oh..hoo..
Baru kau sapa kutersipu (tersipu)
Kau puji lupa amarahku
Karena kau paling tahu (paling tahu)
Cara lemahkan hatiku (hatiku)
Walau tak ada yang pasti
Yang kau beri hanya mimpi
Baca Juga: Dari Hobi Ikan Hias Cupang Rumahan, Kini Jadi Bisnis Menguntungkan, Ini Daya Tariknya
Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal kutahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan, tak tahu
Lupakanmu tapi aku tak mau
Pantaskah aku menyimpan rasa cemburu?
Padahal bukan aku yang memilikimu
Sanggup sampai kapankah ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku
Oh..hoo...hoo..
hooo....
Baca Juga: Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Februari 2021, Cukup Kirim WA ke No Ini atau Akses www.pln.co.id
Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Lantas mengapa ku masih menaruh hati?
Padahal kutahu kau t'lah terikat janji
Keliru ataukah bukan, tak tahu
Lupakanmu tapi aku tak mau
Baca Juga: Hancurkan Barcelona di Camp Nou, Bos PSG: Mereka Bermain Sempurna!
Pantaskah aku untuk menyimpan rasa cemburu?
Karena bukan aku yang milikimu
Sanggup sampai kapankah ku tak tahu
Akankah akal sehat menyadarkanku.***