Siapa pun Presiden Amerika Akan Hadapi Asia Dibawah Bayang-bayang Tiongkok

- 27 Oktober 2020, 23:16 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan penantangnya Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan penantangnya Joe Biden /kartika mahayadnya/DW

DENPASARUPDATE.COM – Perang dingin antara dua Negara adidaya, Amerika vs Tiongkok, agaknya tak akan mereda. Pengamat kebijakan publik dari Universitas Nasional Singapura, Drew Thompson, menilai siapapun kandidat presiden Amerika Serikat (AS) yang terpilih dalam pemilu, Donald Trump atau Joe Biden, kelak  akan menghadapi Asia di bawah bayang-bayang Tiongkok.

"Pihak manapun yang memenangkan jabatan periode berikutnya akan menghadapi kawasan ini dengan penuh suasana hedging (strategi menjalankan dua kebijakan luar negeri yang kontradiktif, red), dan hal itu merefleksikan kepercayaan diri AS yang kurang," kata Thompson dalam seminar virtual yang digelar Selasa.

"Saya kira hal itu juga menyangkut tentang seperti apa keadaan yang akan terjadi di kawasan yang berada di bawah kepemimpinan China," ujar Thompson, yang menyandang gelar Peneliti Tamu Senior di Lee Kuan Yew School of Public Policy, Singapura.

Baca Juga: OJK Yakini Penyaluran Kredit Penempatan Dana Pemerintah Akan Terus Meningkat

Sebagaimana dilansir kantor berita ANTARA.COM, menurut Thompson, kredibilitas AS di kawasan Asia telah menurun, setidaknya sejak dua kepemimpinan sebelum Trump saat ini, dengan Presiden George W. Bush yang terganggu dengan urusan Timur Tengah ketika ia menjabat dan Presiden Barack Obama yang dianggap terlalu tak mau mengambil risiko.

Sementara Trump sendiri, kata Thompson, selama masa pemerintahannya empat tahun belakangan ini bersikap tidak menentu dan sulit ditebak, serta terlalu berfokus pada China sebagai kekuatan rival AS yang utama dibandingkan melebarkan pengaruh ke negara di kawasan Asia.

 "Saya rasa menjadi suatu kritik yang adil apabila kita menyebut dia (Trump) dan para penasihatnya hanya melihat negara-negara Asia sebagai panggung untuk berkompetisi dengan China, dan hal itu secara mendasar telah meremehkan dan tak menghargai mereka," ujar dia.

Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Wisatawan Saat Libur Panjang, Basarnas Bali Gelar Siaga Khusus

 Analisis Thompson terhadap Biden, seandainya terpilih menjadi presiden AS berikutnya, adalah bahwa ia cenderung akan menghadirkan kembali karakter kebijakan luar negeri yang sempat dibawa oleh Obama, pendahulunya yang berhaluan sama.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x