Buka Munas ISKA, Menko PMK: ISKA Jadi Kekuatan Intelektual Indonesia

- 27 Mei 2022, 15:36 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy memukul gong tanda dibukanya Munas ISKA di Hotel Inna Veteran Denpasar
Menko PMK Muhadjir Effendy memukul gong tanda dibukanya Munas ISKA di Hotel Inna Veteran Denpasar /Tegar Putra Jaya

DENPASARUPDATE.COM - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Ikatan Sarjana Katolik (ISKA) Indonesia yang digelar di Hotel Ina Bali Denpasar, Kamis malam (26/5/2022).

Munas ISKA kali ini diikuti oleh pengurus pusat, provinsi, dan kabupaten di seluruh Indonesia. Namun jumlah peserta dibatasi dan pengurus lainnya mengikuti Munas scara daring.

Selain Menko PMK, turut hadir dalam pembukaan tersebut antara lain Uskup Denpasar Mgr. DR Silvester San, Pr, Gubernur Bali yang diwakili oleh Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, para ketua dan pengurus Organisasi Masyarakat (Ormas), Kepemudaan, dan organisasi profesi lintas agama di Indonesia.

Baca Juga: 5 KATA-KATA BIJAK Versi Futurolog Dunia Sumber Inspirasi untuk Menggugah Semangat dan Mengubah Sikap Hidup (5)

Dalam arahannya, Muhadjir Effendy menegaskan bahwa ISKA Indonesia saat ini telah memasuki usia 64 tahun. Ini adalah usia yang matang untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Dia mengakui, ISKA Indonesia dengan nilai kristianitasnya, intelektualitasnya, profesionalitasnya, serta integritasnya, sudah sangat berjasa bagi bangsa dan negara. "Kontribusi ISKA sudah lebih dari cukup. Sebab ISKA sudah tampil sebagai kekuatan intelektual Indonesia, mewarnai masa depan Indonesia namun tetap berlandaskan pada nilai-nilai gerejawi dan berpijak pada azas kebangsaan Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Produk Teknologi Penangangan Bencana Indonesia Diakui Dunia

Peran ISKA sangat dibutuhkan untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih manusiawi. Ia juga meminta agar ISKA ikut membangun SDM Indonesia seperti yang sudah diteladani para pendahulu. Sebab nilai kemanusiaan harus berada di atas segalanya. Nilai kemanusiaan adalah puncak dari pandangan apa pun di dunia ini.

Di Indonesia misalnya, selalu diwarnai oleh keberagaman. Mozaik perbedaan ini harus tunduk pada nilai kemanusiaan. ISKA diakuinya sudah menunjukkan peran yang besar dalam menjunjung kemanusian tersebut. Ia mencontohkan saat Indonesia dilanda Covid19.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x