Network
DENPASARUPDATE.COM – Kekerasan terhadap jurnalis terjadi di Afghanistan. Militer Taliban dilaporkan bertindak kian brutal terhadap siapa pun yang dicurigai sebagai musuh. Dua jurnalis Afganistan yakni Taqi Daryabi dan seorang jurnalis lainnya ditahan dan dihajar hingga babak belur oleh milisi Taliban.
Inisiden penyiksaan itu terjadi ketika 2 jurnalis Afghanistan tersebut sedang melakukan peliputan berita suatu aksi demonstrasi di Kabul, ibukota Afghanistan.
Kedua korban tersebut dipukuli sampai luka-luka di sebuah tahanan dengan luka yang sangat banyak. Diantaranya adalah bekas luka yang memerah di bahu, kaki, punggung bawah, lengan dan wajahnya pun terlihat memar dan juga terluka.
Luka tersebut muncul karena mereka dipukul menggunakan tongkat, cambuk, hingga kabel listrik. Salah satu dari wartawan itu yang bernama Taqi Daryabi mengatakan tujuh atau delapan orang memukul mereka waktu kurang lebih 10 menit.
"Mereka mengangkat tongkat dan memukuli kami sekuat tenaga. Setelah mereka memukuli kami, mereka melihat kami pingsan. Mereka membawa kami untuk dikurung di sel bersama beberapa orang lainnya," katanya, dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com, Minggu 12 September 2021.
Bukan hanya itu, seorang fotografer lokal yang juga menjadi korban pun ikut berbicara. "Salah satu anggota Taliban menaruh kakinya di kepalaku, membenturkan wajahku ke beton, mereka menendang kepalaku, aku pikir mereka akan membunuhku" kata Nematullah Naqdi, kepada Reuters.
Taliban pun mengambil semua kamera dan ponsel serta tidak boleh mendokumentasikan apapun dari kejadian demonstrasi di Kabul. Naqdi menambahkan, mengenai perlakuan Taliban kepada beberapa jurnalis alias wartawan.
