Empat Tewas, Parlemen Desak Investigasi Keamanan Gedung Capitol Pasca Aksi Pendukung Trump

- 8 Januari 2021, 09:40 WIB
Massa pendukung Presiden Donald Trump saat mengepung gedung Capitol tempat Kongres bersidang
Massa pendukung Presiden Donald Trump saat mengepung gedung Capitol tempat Kongres bersidang /antara

 

 

DENPASARUPDATE.COM – Demokrasi di negeri paman sam Amerika Serikat (AS) seolah hancur lebur. Pendukung Presiden Donald Trump menyerbu dengan membabi buta ke Gedung Parlemen Kongres Capitil Rabu 6 Januari 2021 waktu setempat baru lalu.

Empat orang tewas di halaman Gedung Kongres Amerika Serikat, Capitol, sementara 52 orang ditangkap pasca ribuan pendukung Trump menyerbu gedung itu,

Aksi itu bertujuan untuk menghentikan pengesahan hitungan suara pemilu yang dimenangkan Joe Biden.

Baca Juga: Tegur Staf Hingga Mengaku Diretas, Fadli Zon : Saya Tidak Pernah Like Situs Porno di Twitter

Dalam konferensi pers usai kejadian, Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Robert J. Contee menyebut bahwa 47 dari 52 orang yang ditahan itu terkait dengan pelanggaran jam malam pukul 18.00 yang, dengan 26 di antaranya ditangkap di halaman Gedung Capitol.

Sedangkan sejumlah orang lainnya ditangkap karena membawa senjata api tak berizin atau yang dilarang.

Contee tidak bersedia memberikan identitas seorang perempuan yang tewas ditembak petugas kepolisian--menyebut bahwa informasi lanjutan mengenai hal itu masih ditangguhkan.

Baca Juga: Begini Cara Dapat Token Listrik Gratis Januari 2021, Cek www.pln.co.id atau Kirim Whatsapp

“Sementara tiga orang lainnya meninggal dunia karena keadaan medis,” dikutip DenpasarUpdate.Com dari laman antaranews.com Jumat 8 Januari 2021.

Ditambahkan Contee, dua bom pipa berhasil diamankan dari kantor komite nasional bipartisan dari Republik dan Demokrat tersebut, juga tempat pendingin di sebuah kendaraan di halaman gedung yang berisi bom molotov.

Sebagaimana diketahui, aksi tersebut merupakan buntut ketidakpuasan pendukung Trump atas hasil Pilres akhir Desember baru lalu. Hingga kini rupanya massa pendukung antara Trump dan Biden masih terbelah.  ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x