DENPASARUPDATE.COM –Bali ditunjuk sebagai tuan rumah pertemuan puncak Finance Track G-20 yang akan dihadiri para pemimpin dan pejabat teras dari 39 Negara.
Rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 akan dimulai, Selasa 7 Desember 2021 di Jakarta dengan agenda Sherpa Meeting.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers dengan agenda evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), di Jakarta Senin sore.
Disebutkan, sebanyak 21 negara dipastikan hadir secara luring dan beberapa Negara hadir secara daring lantaran kondisi pandemi.
"21 negara hadir secara fisik, 14 negara sevara virtual, dan tiga negara secara hybrid," terang Airlangga Hartarto.
Sementara, dalam pertemuan membahas jalur keuangan atau finance track, sebanyak 39 delegasi dari berbagai negara mengonfirmasi hadir di Bali.
Sebelum puncak KTT G20, biasanya ada dua agenda utama yang dibahas di forum G20, yakni agenda finance track (jalur keuangan) dan sherpa track (jalur sherpa).
Untuk finance track, lebih fokus membahas mengenai ekonomi hingga keuangan. Di jalur keuangan itu, Menteri Keuangan hingga Gubernur Bank Sentral dari masing-masing negara anggota G20 akan terlibat membahas isu itu.
Sementara untuk sherpa track, isu yang dibahas lebih luas.
Isu di jalur itu seperti isu terkait pertanian, antikorupsi, kesehatan, pendidikan, digital ekonomi, perdagangan, investasi, lingkungan, keberlanjutan energi, perubahan iklim, masalah penyediaan lapangan pekerjaan, pariwisata, dan budaya.
Dikatakan, di forum finance track maupun sherpa track, isu-isu dari kedua jalur itu akan dibahas dalam wadah bernama working group, kemudian ditindaklanjuti di pertemuan para menteri.
Istilah sherpa sendiri diambil dari sebutan bagi pemandu di masyarakat Nepal. Hasil sherpa inilah yang membuka jalan menuju puncaknya, di KTT G20.
Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19, pemerintah melakukan pengetesan peserta pertemuan G20 setiap hari untuk mencegah risiko penularan Covid-19.
Selain itu, terdapat protokol bubble bagi para peserta pertemuan sherpa, termasuk kebijakan tes swab antigen setiap harinya kepada peserta.
"Akan ada protokol kesehatan secara bubble, dilakukan di lokasi hotel. Menggunakan aplikasi Peduli Lindungi," ujar Ketua Umum DPP Golkar itu.
Dalam protokol bubble, seluruh peserta dan penyelenggara acara akan terus berada di hotel dan tidak meninggalkan lokasi acara itu. Protokol bubble membuat interaksi hanya terjadi antara para peserta dan panitia di lokasi, tanpa ada kontak dengan pihak luar. ***