AS dan Inggris Bangun Konstruksi Kapal Selam Bertenaga Nuklir untuk Australia, China: Ini Upaya Provokasi!

16 September 2021, 14:28 WIB
Kapal selam bertenaga nuklir milik Inggris yang akan dibuat juga untuk Australa dengan model kerjsama kemitraan tiga negara /ANTARA/REUTERS

 

DENPASARUPDATE.COM - Tensi politik di kawasan Asia Pasifik meningkat. Amerika Serikat (AS), Ingrris, dan Australia kembali membangun kerja sama dalam bidang keamanan se Indo-Pasifik. Kerja sama tersebut dilakukan untuk mengimbangi pengaruh China yang semakin kuat.

Kemitraan ketiga negara tersebut diinformasikan para petinggi negara secara virtual pada Rabu 15 September 2021 oleh Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison.

Dalam ikatan  kerja sama tersebut, AS dan Inggris akan menopang teknologi dan kemampuan kapal selam bertenaga nuklir kepada Australia. Pimpinan ketiga negara menekankan Australia tidak akan memasang senjata nuklir, namun akan menggunakan sistem propulsi nuklir pada kapal selam untuk menghadapi potensi ancaman.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Keuangan Jumat 17 September 2021 Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio: Perlu Berhemat!

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa dirinya dan negara lainya telah menyadari pentingnya memastikan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dalam jangka panjang.

Ia menambahkan perlunya menghadapi situasi strategis  saat ini di Indo-Pasifik serta menganalisis setiap perkembangan situasi tersebut karena masa depan ke tiga sekutunya bahkan dunia bergantung pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang harus bertahan dan terus berkembang dalam beberapa dekade mendatang.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan terkait kapal selam kerjasama erat dengan AS dan Inggris akan di bangun di Adelaide.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA! Bioskop Sudah Buka Kembali Mulai 16 September 2021, tapi Ada Syaratnya Lho, Apa itu?

Pihaknya mengatakan akan terus memenuhi semua kewajiban non-proliferasi nuklir Australia. Menurut Perdana Menteri Inggris Boris Johnson keputusan tersebut penting bagi pihak Australia guna mengakuisisi teknologi tersebut dan hal itu akan membuat dunia lebih aman.

AS, Inggris dan Australia tengah mencari cara untuk melawan kekuatan dan pengaruh cina yang semakin endominasi, terutama penembangan militernya, tekanannya terhadap Taiwan dan pengerahan militernya di Laut China Selatan yang masih dipersengketakan.

Namun Langkah tersebut telah di konfirmasi tidak ditujukan untuk melawan China. Kedutaan besar China di Washington pun angkat bicara. Mereka mengatakan larangan membangun blok eksklusif yang menyasar atau merugikan kepentingan dari pihak ketiga.

Baca Juga: RAMALAN ZODIAK Hoki 18 September 2021: Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio dan Sagitarius; Wujudkan Keinginan!

Secara khusus, ketiga negara yang terlibat kemitraan harus menghilangkan mentalitas Perang Dingin dan prasangka ideologis mereka, ujar kedubes China.

Mantan Direktur Intelijen Nasional AS  James Clapper, mengatakan bahwa kemitraan yang dijalin merupakan Langkah berani Australia di samping ketergantungan ekonominya terhadap China.

Pihaknya menambahkan bahwa keputusan kemitraan akan membuat China terprovokasi. Namun Presiden AS mengungkapkan bahwa Gerakan tersebut tidak menyinggung dengan istilah tertentu, jelas Biden kepada pemimpin China Xi Jinping.

Baca Juga: Head to Head PSM vs Persebaya Menjelang Laga Ke-3 BRI Liga 1: Duel Tim Mematikan Dari Timur

Sementara itu para pejabat AS mengatakan propulsi nuklir akan membuat Angkatan Laut Australia beroperasi lebih tenang dalam jangka waktu yang lebih lama, serta memberikan perlindungan di seluruh Indo-Pasifik.

Kemitraan yang disebut sebagai AUKUS itu akan melibatkan Kerjasama dalam berbagai bidang, termasuk kecerdasan buatan dari teknologi kuantum.

Kemitraan tersebut dilihat akan mengakhiri negosiasi Australia dengan pembuat kapal Prancis Navl Group. Negosiasi tersebut berisikan pembangunan armada kapal selam baru senilai $40 miliar atau setara dengan Rp711 triliun sebagai pengganti kapal selam Collins yang berusia lebih dari dua dekade.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 16 September 2021: Andin Terkejut Mama Rosa Tahu Ibu Kandungnya

Biden mengatakan ketiga pemerintahan akan menjalani 18 bulan periode konsultasi bertujuan untuk menentukan setiap elemen rencana kemitraan tersebut, mulai dari tenaga dan persyaratan pelatihan hingga jadwal produksi, serta memastikan kepatuhan penuh pada komitmen non-proliferasi nuklir.

Menurut inggris program 18 bulan tersebut tanpa membahas rincian terkait negara dan perusahaan mana yang akan melakukan apa. Hal tersebut bertujuan untuk mempercepat produksi kapal selam pertama.

Para pejabat AS tidak memberikan kerangka waktu mengenai kapan Australia dapat memulai menjajal kapal selam bertenaga nuklir tersebut atau terkait jumlah produksinya.

Baca Juga: RAMALAN SHIO Sabtu 18 September 2021 Shio Naga, Shio Kuda, Shio Macan dan Shio Ular Bisa Mengatasi Rintangan!

Hal tersebut disebabkan karena Australia tidak memiliki infrastruktur nuklir, sehingga dibutuhkan waktu bertahun tahun lamanya terkait konstruksi kapal selam***

 

 

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler