Network
DENPASARUPDATE.COM - Dalam seminar yang diselenggarakan oleh pemerintah, yaitu program prakerja. Atta Halilintar sebagai pemateri menceritakan perjuangannya terjun ke dunia wirausaha.
Seminar ini dilakukan pada Rabu 1 Sebtember 2021, jam 16.00 -16.45 melalui Live Instagram di hadiri peserta yang menonton sekitar 890 hingga 1000 orang.
Tema acara yaitu tentang “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship, Bersama layanan LinkAja. Disini, Atta menyampaikan materi berdasarkan pengalaman pribadinya.
Atta pada saat usia 11 meranjak 12, Ia berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya hingga mengharuskanya putus sekolah.
Jika kebanyakan anak usia tersebut merasakan dunia main, bergaul dengan teman sebayanya. Atta berjualan kartu perdana di terminal Malaysia.
Ia merasakan jatuh bangun dalam dunia wirausaha. Namun, dengan tekad yang tinggi terus berusaha sampai dipuncak karir yang dirasakan saat ini.
Atta baru menikmati masa bermain pada usia 20 atau 21 keatas. Dimana masa itu, sebagai youtuber terkenal dan mendapatkan penghasilan yang menguntungkan. Atta juga menekankan dalam berwirausaha, dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas.
Cara tersebut menentukan keberhasilan. Selain itu, ditambah dengan do'a sebagai ikhtiar. Bahwa Tuhan yang menentukan segala macam jalan untuk kelancaran usahanya. Terjun di dunia wirausaha Atta berpesan untuk memilih bidang usaha yang disukai. Bagi yang baru merintis khususnya wirausaha muda, tidak salah untuk berkerja terlebih dahulu sambil merintis usaha yang digeluti.
Pentingnya usia muda membangun jiwa profesional. Maka dengan bekerja terlebih dahulu mempunyai kesempatan bertemu banyak orang.
Menurut Atta, dalam membangun usaha dibutuhan kematangan dan mental siap rugi. Siap rugi untuk mengahadapi resiko kegagalan di masa depan.
Fransiska Oki selalu pembawa acara juga membuka beberapa pertanyaan kepada netizen, yang berminat menanyakan perihal wirausaha kepada Atta salah satunya.
“Bagaimana cara memilih bisnis yang prospek, sedangkan banyak sekali bisnis yang tipu-tipu apalagi dikondisi saat ini,” tulis Hartati Retno.
“Kita harus profiling dulu, apapun itu harus dengan planning. Jangan ikut temen, nanti tidak sesuai yang diinginkan. Setiap orang punya pandangan beda-beda.
Jika milih patner harus satu visi dan misi, ngobrol nyambung. Karena ngak semua bisnis ngak bisa dipegang sendiri. Karena manusia hidup saling membutuhkan,” ujar Atta.
Intinya penjelasan Atta harus pandai memilih patner kerja yang sesuai, harus saling trust. Atta juga menceritakan pengalamanya pernah ditipu oleh patner kerja, tidak mendapatkan pendapatan. Semua tergantung patner yang dipilih, ada yang berhasil juga ditipu.***
