Gawat, Kelangkaan BBM Jenis Solar dan Pertalite di Bali Kian Panjang, Begini kata Pertamina

- 6 Desember 2022, 12:36 WIB
Antrean panjang sepeda motor di sejumlah SPBU di Bali masih terjadi hingga Selasa 6 Desember 2022
Antrean panjang sepeda motor di sejumlah SPBU di Bali masih terjadi hingga Selasa 6 Desember 2022 /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Beberapa hari ini masyarakat Bali resah. Pasalnya, Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar dan pertalite tiba-tiba pasokan seret. Akibatnya, antrean panjang kendaraan baik roda empat dan roda dua pun tak terelakkan. 

Bahkan, banyak sopir truk yang terpaksa menginap di tepi jalan hanya utkk mendapat ngisi solar yang sudah habis di jalan. Terlebih sepeda motor yang andalan Pertalite dengan harga Rp 10 ribu per liter, meolak isi Pertamax lantaran lebih mahal. 

Pjs. Area Manager Commrel & CSR Pertamina Patra Niaga Jatim-Bali-Nusa Tenggara, Cholishon Liwajhillah, kepada beberapa media mengakui hal ini sebagai fakta tak terbantahkan.

Baca Juga: Pengacara Senior Hotman Paris Minta Pengesahan RUU KUHP Ditunda

Menurut Cholishon alias Cicil, terjadinya antrean pelanggan solar dan pertalite dibeberapa SPBU  di Bali antara lain disebabkan oleh habisnya kuota solar untuk beberapa lembaga penyalur. 

“Untuk mengatasi hal tersebut, Pertamina berinisiatif untuk melakukan pengaturan ulang atau normalisasi dengan meyalurkan solar berdasarkan kuota propinsi sehingga diharapkan lembaga penyalur dapat pasokan solar secara merata,” terangnya, Selasa 6 Desember 2022.

Namun pihaknya memastikan, Pertamina Patra Niaga terus memastikan seluruh penyaluran sudah patuh terhadap regulasi dan kuota  solar yang ditetapkan BPH Migas.

Baca Juga: Update Minecraft 1.19.50.02 Asli Mojang Studios Link Download Original Klik Disini dan Cara Pembaruan

“Sebagai operator yang ditugaskan, Pertamina Patra Niaga juga berkomitmen siap menyalurkan solar sesuai kuota yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Karena itu pihaknya berharap, masyarakat tidak panik dan tidajk melakukan aksi borong BBM apalagi berupaya menimbun. “Kami berharap masyakat tidak panik, kami juga mengimbau pelanggan tetap membeli sesuai kebutuhan,” tandasnya.

Terkait terjadinya antrean solar dyang mengular di beberapa SPBU di wilayah Bali disebabkan kuota solar di SPBU daerah tersebut sudah  habis. “Ini juga karena aturan pembatasan kuota solar dari regulator,” ujarnya. 

Baca Juga: Sepuluh Ucapan Selamat Natal 2022 yang Bisa Anda Gunakan

Diebeberkan pula, Pertamina menyalurkan solar subsidi telah sesuai dengan  aturan kuota yg ditetapkan oleh regulator (dalam hal ini BPH Migas). Dia merujuk peruntukan solar subsidi berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No. 191 tahun 2014  soal aturan penetapan konsumen yang  berhak menggunakan solar subsidi.

“Pertamina terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait dan kepolisian serta SPBU agar pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan normal dan melakukan  tindakan yang diperlukan untuk memaksimalkan penyaluran ke konsumen lebih selektif dengan cara melakukan upaya  pengalihan kuota antar Kota/Kabupaten di Propinsi Bali agar distribusi Solar Subsidi  merata,” tukasnya.

Soal laporan kekurangan kuota solar subsidi ini, khususnya di  wilayah Bali yang mengalami kekurangan pasokan,  pihak Pertamina tambahnya, juga sudah membuat laporan kepada pihak regulator atau pengambil kebijakan dalam hal ini BPH Migas (minyak dan gas). ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasarupdate.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x