Dikukuhkan di Tempat Olah Sampah, J2PS Langsung Diklat, Kesadaran dan Edukasi Penyelesaian Masalah Sampah

- 30 Oktober 2022, 18:30 WIB
General Manager IPRO Zul Martini Indrawati saat menyampaikan materi diklat peningkatan kapasitas jurnalis tentang persamopahan di aula TOSS Center
General Manager IPRO Zul Martini Indrawati saat menyampaikan materi diklat peningkatan kapasitas jurnalis tentang persamopahan di aula TOSS Center /Kartika mahayadnya/Denpasar Update

"JP2S akan bisa berperan maksimal jika mendapat dukungan dari berbagai stakeholder. Mengingat masalah sampah lekat dengan pola perilaku atau kebiasaan," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama,  Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dalam sambutannya mengungkap, tantangan dalam tata kelola sampah adalah kesadaran masyarakat itu sendiri. 

Baca Juga: 151 Orang Tewas dalam Tragedi Halloween Itaewon, Ada Warga Negara Indonesia? Cek Disini

Terutama soal pemilahan sampah dari rumah tangga alias dari sumber sampah. Dikatakannya harusnya masyarakat tertib melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Artinya, penanganan mulai dari hulu (rumah tangga) sampai hilir (tempat pengolahan). 

"Saya enam bulan turun ke jalan, bawa pengeras suara untuk mengedukasi masyarakat memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Astungkara, kini masyarakat di perkotaan Klungkung sudah tertib," bebernya.

Menurutnya salah satu pekerjaan rumah yang akan dilakukannya sebelum masa jabatannya, adalah turun ke pelosok desa melakukan sosialisasi secara langsung. Sebab katanya, jika 50 persen sampah sudah terpilah dari rumah tangga itu bukti nyata sebagian besar masalah sampah terselesaikan.  "Desa Adat dan desa dinas harus berkolaborasi. Saat ini masalah sampah ini sudah masuk awig-awig atau perarem," tambahnya.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon 151 Orang, Mayoritas Perempuan

Sementara itu, General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO), Zul Martini Indrawati, menekankan, media massa punya peran strategis dalam mengedukasi masyarakat. Karenanya para anggota J2PS harus memanfaatkan media secara optimal mengawal sampah dengan membangun frekuensi yang sama dengan sumber berita.

“Saya berharap teman-teman dapat menulis berita tentang isu persampahan yang memberi dampak lebih besar bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Edukasi juga harus sejalan dengan implementasi tata kelola sampah, baik itu yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun sektor swasta,” ujarnya.

Ia menjelaskan, IPRO hadir antara lain untuk meningkatkan pengumpulan dan pendauran ulang ulang kemasan pasca-konsumsi Organisasi non-profit ini juga bisa menjembatani kolaborasi multipihak guna mengimplemantasikan tanggung jawab produsen dalam mengelola sampah.

Halaman:

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x