Walikota Jaya Negara Nyanggingin Serangkaian Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya Desa Adat Pemogan  

- 24 Agustus 2022, 05:45 WIB
Walikota Jaya Negara Nyanggingin Serangkaian Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya Desa Adat Pemogan  
Walikota Jaya Negara Nyanggingin Serangkaian Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya Desa Adat Pemogan   /Ahmad Latief Fahrezi/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah Nyanggingin pada Upacara Mepandes serangkaian Karya Manusa Yadnya dan Pitra Yadnya, Desa Adat Pemogan di Peyadnyan, Kawasan Jalan Glogor Carik, Selasa 23 Agustus 2022.

Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Tokoh Masyarakat yang juga Walikota Denpasar Periode 2008-2021, IB Rai Dharmawijaya Mantra, Anggota DPRD Kota Denpasar, AA Ketut Sujana serta undangan lainya.
 
Sebagai Walikota, Jaya Negara memang tidak asing lagi dalam tugas  nyanggingin.

Baca Juga: Download Cheat Stumble Guys 0.39 Lari Semakin Ngebut, Lawan Kalang Kabut, Auto Raja Mabar? Awas Kena Blokir

Terlihat begitu terampil dan apik dalam Nyanggih. Lantunan kidung dan suara gender mengiringi Walikota Jaya Negara melaksanakan tugas dalam menatah peserta.
  
Disela-sela pelaksanaan karya Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengatakan bahwa ritual potong gigi (mepandes) yang merupakan salah satu upacara Manusa Yadnya yang wajib dilakukan.

Baca Juga: Jadi Narasumber, Wabup Sutjidra Paparkan Strategi Pemkab Buleleng Pemulihan Ekonomi Pasca Covid-19

Dalam agama Hindu Mepandes wajib dilakukan ketika anak menginjak usia remaja atau sudah dewasa.

Upacara ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut agama Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh dalam diri manusia).

Baca Juga: Kabar Buruk Persija Dipastikan Pincang Saat Melawan Persita Tangerang, Thomas Doll Tak Yakin?
 
Lebih lanjut dikatakannya, selain merupakan sebuah kewajiban yang dilaksanakan dalam kehidupan, metatah merupakan upacara untuk menetralisir sifat buruk dalam diri manusia yang disebut dengan Sad Ripu yang meliputi Kama (sifat penuh nafsu indriya), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk atau kemabukan), Matsarya (sifat dengki dan irihati), dan Moha (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu).
 
“Mepandes atau metatah merupakan wujud bhakti kepada Sang Pencipta. Dengan dilaksanakannya karya metatah massal serta Karya Manusia Yadnya dan Pitra Yadnya ini diharapkan mampu meningkatkan sradha dan bhakti umat, serta para peserta atau yang bersangkutan mampu menjadikan diri lebih dewasa dan bijak baik dalam berpikir, berbuat dan berbicara, dengan penerapan prokes yang ketat,” ujar Jaya Negara.

Baca Juga: Tekan Inflasi, Sekda Buleleng Instruksikan SKPD Tanam Cabai di Kantor
 
Bendesa Adat Pemogan, AA Ketut Arya Ardana saat ditemui mengatakan upacara mepandes ini dilaksanakan serangkaian Karya Manusia Yadnya dan Pitra Yadnya Desa Adat Pemogan.

Halaman:

Editor: Ahmad Latief Fahrezi

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x