DENPASARUPDATE.COM - Beberapa hari belakangan ini, masyarakat Bali dihebohkan dengan munculnya curhatan seorang wanita yang berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC) bernama Putu Dessy Fridayanti.
Putu Dessy Fridayanti atau yang akrab disapa Ecy ini mengaku mengalami diduga diskriminasi ketika menjadi MC di salah satu acara yang dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster.
Ecy mengunggah curhatannya di story Instagram pada Jumat, 10 September 2021.
Ia mengaku selama 23 tahun dirinya menjadi MC, baru kali ini Ecy mendapatkan perlakuan seperti itu.
"23 tahun pengalaman saya sebagai MC, baru kali ini saya diperlakukan layaknya tahanan atau maling yang tidak boleh muncul di panggung," tulis Ecy dalam unggahan instagram story miliknya.
Ecy juga menuliskan bahwa ia diperlakukan layaknya seorang tahanan atau maling yang dilarang muncul di panggung.
Bahkan, ia mengaku tidak diperbolehkan berdiri di belakang tamu undangan untuk membawakan acara dan harus membawakan acara dari ruangan khusus. Ditambah lagi adanya penjagaan yang ketat dari protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali.