DENPASARUPDATE.COM - Kondisi infrastruktur di Kabupaten Buleleng rupanya menyimpan masalah. Salah satunya baru terungkap jembatan Desa Bungkulan Kabupaten Buleleng sudah putus sekitar lima tahun lalu. Namun hingga hari ini belum diperbaiki.
Selama ini jembatan tersebut merupakan akses utama bagi warga dari Banjar Dinas Kubu Kelod untuk menuju pusat Desa Bungkulan.
Jembatan ini putus akibat terjangan banjir bandang pada bulan Februari 2017 lalu. Padahal jembatan ini juga menjadi jalan satu-satunya untuk ritual adat, utamanya kegiatan upacara pitra yadnya.
Baca Juga: NTT dan NTB Krisis Air Bersih, Pangdam IX Udayana Kerahkan Prajurit Bangun Instalasi Sumber Air
Tak pelak warga harus menyeberang sungai apabila ada upacara. Sebab warga Banjar Dinas Kubu Kelod tinggal di sisi timur sungai, sementara areal setra ada di sisi barat sungai.
Anggota Komisi IV DPR RI, A.A. Bagus Adhi Mahendra Putra mengaku sudah melihat langsung kondisi jembatan tersebut. Bahkan ia menyebut pernah memberi donasi senilai Rp 10 juta untuk sekadar perbaikan agar jembatan masih bisa dilalui dengan membuat jembatan darurat.
Ketua Fraksi Golkar DPRD Buleleng Nyoman Gede Wandira Adi mengatakan, kondisi jembatan itu memang sangat memprihatinkan.
Pihaknya kata dia sudah mengusulkan perbaikan jembatan sejak tahun lalu. Namun pemangkasan anggaran memaksa proses pembangunan tertunda. “Mudah-mudahan nggak ada pergeseran anggaran lagi tahun ini,” kata Wandira.