Kebun Indonesia Raya: Secercah Harapan Untuk Wujudkan Kemandirian Pangan dari Ujung Timur Bali

- 2 Desember 2020, 15:46 WIB
Pengagas Kebun Indonesia Raya, Yoga Fitrana Cahyadi (kiri) dan Aryo Dipokusumo (kanan) di di Kebun Indonesia Raya, Desa Seraya, Karangasem, Bali pada Rabu 2 Desember 2020.
Pengagas Kebun Indonesia Raya, Yoga Fitrana Cahyadi (kiri) dan Aryo Dipokusumo (kanan) di di Kebun Indonesia Raya, Desa Seraya, Karangasem, Bali pada Rabu 2 Desember 2020. /Rudolf Arnaud Soemolang

Menurut Yoga di atas lahan seluas 21 are tersebut mereka ingin mengembangkan sebuah model pertanian berbasis pemberdayaan warga, kemandirian pangan dan dan pertanian berkelanjutan.

“Kebun Indonesia Raya ini dibangun dengan cita-cita suatu saat dapat menjadi ruang belajar bagi warga dan mudah-mudahan ikut berperan memperkuat kemandirian pangan nasional,” kata Yoga dalam keterangannya, Rabu.

Baca Juga: Rayakan Hari Jadi Perdana, Setahun PRMN Lahirkan 140 Inkubator Bisnis Media Digital

Desa Seraya, Karangasem dipilih karena di masa lalu desa ini punya catatan penghasil buah-buahan. Letaknya persis di pesisir, tak jauh dari objek wisata Taman Ujung, Karangasem.

Seiring perjalanan waktu budaya bertani seakan kurang dilirik. Selain itu, letaknya yang tak jauh dari pesisir mengundang rasa penasaran untuk mengembangkan pertanian tanaman pangan.

“Desa ini dulunya punya tradisi kuat bertani, tapi makin hari lahan pertanian seolah ditinggalkan karena berkembangnya pariwisata,” kata Yoga.

Baca Juga: Sambangi Bawaslu, Kapolda Bali Perkuat Sinergitas Pengamanan Pilkada Aman dan Sehat

Kebun Indonesia Raya menurutnya diharapkan akan jadi pemicu untuk kembalinya kutur bertanam. Tidak muluk-muluk dulu tentunya. Cukuplah kalau bisa memenuhi kebutuhan dapur sendiri.

Hal itulah yang jadi pertimbangan mengapa jenis tanaman yang dipilih saat ini adalah jenis tanaman jangka pendek yang bisa memasok kebutuhan dapur.

Misalnya kangkung, pockcoy, cabe, tomat, kacang-kacangan dan jenis sayur lain. Selain itu ada juga tanaman seperti melon, timun, delima dan jenis lainnya.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x