Studi di Sidoarjo, Klungkung dan Jembrana Adopsi Teknologi Pengelolaan Sampah Hasilkan Energi Baru Terbarukan

17 September 2022, 13:33 WIB
Tumpukan sampah residu yang diolah dengan mesin teknolog i lokal di TPA Jabon Sidoarjo Jawa Timur. /Kartika Mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –Pengelolaan sampah di Bali hingga kini belum menemukan solusi terbaik. Pola kumpul, angkut dan tampung terbukti hanya menimbun masalah.

Pun demikian upaya pemilahan sampah juga bukan solusi ideal. Yang tak terpikirkan selama ini tak lain, bagaimana mengelola residu sampah yang sudah menggunung?.

Bertolak dari masalah tersebut dan dengan niat menemukan solusi terbaik problem sampah, Pemkab Klungkung dan Jembrana Bali melakukan studi banding inovasi pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Jabon, Sidoarjo, 13 – 14 September 2022 baru lalu.

 Baca Juga: POPULER HARI INI: Download Minecraft Pocket Edition Terbaru hingga Cheat Stumble Guys Terlengkap Mod Apk

Beberapa pejabat terkait bahkan melibatkan inspektorat dari dua kabupaten di Bali ini studi langsung ke TPA Jabon Sidoarjo.

Mereka menyaksikan langsung proses pengolahan dan pengelolaan sampah-sampah yang ditampung di TPA seluas 8 hektar lebih tersebut. Bahkan yang paling mereka pelototi tak lain teknologinya. Yakni, mempelajari mesin pemroses beserta spesifikasinya.

Mesin yang disebut sebagai mesin pengolah sampah 100 persen karya anak negeri ini terbukti mampu mengubah sampah apa pun jenisnya menjadi produk berguna dan bernilai jual.

Baca Juga: Mod Menu Stumble Guys Apk Terbaru 2022 Download (Cheat Hack & Auto Win), Awas Serangan Virus!

Antara lain, setelah sampah melalui proses pemrosesan oleh mesin, yang organik menjadi kompos media tanam dan yang plastik serta turunannya menjadi briket bahan bakar.

Koordinator Operasional TPA Jabon Sidoarjo Jatim yang juga dibawah PT CTBL (Cahaya Terang Bumi Lestari), Puji Agus Santoso, mengungkpakan, TPA Jabon awalnya mendapat bantuan dari Kementerian PUPR  Rp119 miliar dan baru beroperasi sejak Januari 2019.

“Mesin dari Kementerian PUPR hanya berguna sebagai mesin pemilah dengan kapasitas 50 ton perhari, terpilah yang berguna hanya 5 ton sementara sisanya adalah residu. Maka kami bikin mesin baru dengan 100 persen teknologi lokal untuk mengolah sampah residu ini,” ungkap Puji, sambil menunjukkan mesin dimaksud.

Baca Juga: Monitoring Pembangunan Fisik TPST Tahura Dan Padangsambian Wawali Arya Wibawa Minta Selesai Sesuai Target

Mesin pengolah residu ini katanya, menghasilkan antara lain produk RDF sebagai bahan bakar pengganti, SRF, briket.

“Jadi yang dipilah itu untuk material daur ulang, nah yang residu RDF ini full untuk material bahan bakar,” ungkap Puji.

Produk RDF ini lanjutnya, sudah diminta pabrik Semen, pabrik kemasan dan PLTU Paiton untuk campuran batu bara.

Baca Juga: Bazar Pangan Pemkot Denpasar Diserbu Masyarakat, Jaya Negara: Kendalikan Inflasi, Jaga Stabilitas Bahan Pokok

“Yang perlu kami kembangkan hanya meningkatkan volume produksi, sebab misalnya jika kami kirim 80 ton killen RDF, habis dibakar hanya 32 menit,” bebernya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana mengungkapkan, ia sengaja datang jauh-jauh dari Bali karena kepincut dengan inovasi pengolahan sampah.

"Ada rekayasa teknologi di Jabon ini. Residu yang biasanya tidak bias di olah, tapi di sini (Sidoarjo, Red) bias," tuturnya.

 Baca Juga: Bazar Pangan Pemkot Denpasar Diserbu Masyarakat, Jaya Negara: Kendalikan Inflasi, Jaga Stabilitas Bahan Pokok

Ia menambahkan sebelum ke Sidoarjo, pihaknya telah banyak mendapat informasi dari media dan kiriman video terkait pengolahan sampah di Sidoarjo.

"Kami bersama pejabat lain penasaran untuk menyaksikan langsung. Amati Tiru dan Modifikasi di Bali," imbuhnya.

Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Sampah Indonesia dan Founder Bali Waste Cycle, Putu Ivan Yunatana yang ikut mendampingi rombongan menambahkan,

 Baca Juga: 5 Map Favorit Stumble Guys, Ada Favorit Anda Disini? Gunakan Link Download Apk Versi Ori Jaminan Aman

sebagai stakeholder yang bekerjasama dengan Pemkab Jembrana, ia juga tertarik dengan penggunaan teknologi di TPA Jabon.

“Replika yang ada di Sidoarjo akan kami adopsi bawa ke Klungkung,” tuturnya.

Ivan menambahkan, pengolahan sampah di Sidoarjo sudah cukup populer di antara sejumlah daerah di Indonesia. Karena itu ia berterima kasih bisa melihat langsung proses dan mesin yang digunakan di TPA Jabon.

 Baca Juga: Link Download Stumble Guys Mod Apk Versi 0.39 Banyak Diburu, Dapatkan Informasi Lengkapnya Disini

Masalah sampah di Jembrana maupun Klungkung juga termasuk isu klasik yang butuh penyelesain. Kalau dari jumlah memang tidak sebanyak di Sidoarjo.

Volume sampah harian di Klungkung ada di angka 90 ton, sementara di Jembrana di angka sekitar 168 ton per hari. Kegiatan masyarakat dan jumlah penduduk jadi salah satu faktor yang membedakan besaran volume sampah di masing-masing daerah. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update

Tags

Terkini

Terpopuler