Naik 2 persen dibandingkan 2022. Namun Indoneia bisa "bernapas lega". Persentase tersebut lebih rendah dibandingkan negara dari Asia Tenggara lainnya.
Misalnya Malaysia mencapai 60 persen, Filipina dan Vietnam sama-sama sebesar 58 persen. Hong Kong, Taiwan, dan Singapura masih lebih rendah.
Hong Kong dan Taiwan mencapai 47 persen, dan Singapura mencapai 39 persen. Paling banyak pembajakan terjadi di platform media sosial.
Indonesia sendiri mencapai 37 persen untuk kasus pembajakan dari media sosial. Dampaknya pun besar.
Masyarakat yang membatalkan berlangganan streaming resmi pada 2023 mencapai 45 persen atau naik empat persen dari tahun 2022.
CAP lebih lanjut mendata jumlah publik membuka/melihat konten olahraga hasil pembajakan (page view) per bulan di Indonesia rata-rata mencapai 101 juta.
Angka itu lebih rendah dibandingkan data di Filipina mencapai sekitar 418 juta, Vietnam 360 juta, Australia 309 juta, sedangkan di Singapura mencapai 92 juta, Malaysia 54 juta dan Hong Kong 64 juta page views.