"Helm ini tidak pernah bermaksud sebagai pernyataan politis, bagiku secara pribadi itu hanya desain yang keren yang menghormati bagian dari keturunanku," paparnya.
Ia juga tidak bermaksud untuk membuat polemik dan perpecahan di negara leluhurnya tersebut.
Norris juga mengakui bahwa apabila dirinya tetap bersikeras menggunakan helm tersebut dalam balapan justeru akan membuat banyak orang tersinggung.
"Aku tidak pernah ingin menimbulkan perpecahan atau menyinggung dan aku mengerti jika menggunakan helm ini akan dapat menyinggung banyak orang di Belgia. Mempertimbangkan itu, aku memutuskan untuk kembali ke helm standard," paparnya.
Baca Juga: Janji Sejahterakan dan Bahagiakan Warga Badung, GIRIASA Mantap Tatap Pilkada, Harap Dukungan Golkar
Norris pun menjelaskan jika balapan di Belgia itu merupakan balapan di kampung halaman keduanya setelah Silverstone.
"Aku 50 persen Belgia dan 50 persen dari Inggris. Kami sering datang ke sini ketika Natal dan Paskah dan keluarga ibuku tinggal di sini. Satu-satunya alasan aku sebut Silverstone atau balapan di Inggris sebagai balapan di kampung halamanku karena di sanalah aku tumbuh," tutupnya.***