PON 2024 Lebih Besar Dari PON Papua, KONI Bali Mulai Lakukan Kalkulasi dan Langkah Strategis

- 3 Februari 2023, 09:26 WIB
Sekretaris Umum KONI Bali Nyoman Yamadiputra.
Sekretaris Umum KONI Bali Nyoman Yamadiputra. /DENPASARUPDATE/ALIT BINAWAN

DENPASARUPDATE.COM – Waktu pelaksanaan PON XXI/2024, Sumut – Aceh sudah ditetapkan. Yaitu akan dimulai pada 8 September 2023 atau satu hari Sebelum Hari Olahraga Nasional (Haornas) yang diperingati setiap 9 September.

PON XXI berbeda dengan PON XX/2021, Papua. Dimana dari jumlah cabor yang dipertandingkan saja, hampir mendekati 2 kali lipat jumlah cabor yang dipertandingkan di PON Papua. Di PON Papua, “hanya” 37 cabor yang dipertandingkan.

Sedangkan di PON Sumut-Aceh, ada setidaknya 67 cabor yang terbagi di dua provinsi. Perinciannya adalah 33 cabor di Nanggroe Aceh Darussalam dan 34 cabor ada di Sumatera Utara. Jumlah tersebut belum termasuk cabor-cabor eksebisi.

Baca Juga: Diumumkan Resmi, Inilah Sosok Pelatih Fisik PSIS Semarang yang Baru

Bukan itu saja, jumlah provinsi yang ikut ambil bagian bisa saja meningkat karena adanya pemekaran di Papua. Ada 4 provinsi baru di Papua yang kabarnya diminta oleh Presiden Joko Widodo untuk ikut di PON Sumut-Aceh.

Dengan sudah ditetapkan tanggal pasti pelaksanaan, KONI Bali mulai berani melakukan persiapan. “Sejauh ini, pihak tuan rumah tidak ada perubahan terkait jadwal pelaksanaan. Jadi sekarang kami sudah berani untuk melakukan persiapan,” beber Sekretaris Umum (Sekum) KONI Bali Nyoman Yamadiputra saat diwawancarai pada Kamis (2/2/2023).

Namun dengan kondisi yang ada saat ini, KONI Bali juga harus melakukan strategi yang matang. Apalagi jika dihitung dalam angka, jumlah cabor dan medali membengkak 2 kali lipat. Jika ditotal ada 1.114 medali emas yang diperebutkan.

Baca Juga: Akhiri Kerja Sama Dengan Afif Prasetiawan, PSIS Akan Segera Umumkan Penggantinya

Di PON Papua, “hanya” 688 medali emas. Saat itu, KONI Bali mengirimkan 235 atlet yang turun di 28 cabor dari 37 cabor yang dipertandingkan. Bali berhasil bertengger di peringkat lima klasemen akhir PON Papua dengan mengoleksi 28 emas, 25 perak, dan 35 perunggu.

Yama pun melakukan kalkulasi. Di PON Sumut-Aceh, jumlah atlet yang bisa lolos kemungkinan hampir 3 kali lipat dari PON Papua. “Berandai-andai saja. Ada 67 cabor dengan 1.114 medali emas yang diperebutkan. Kalau Bali ikut Pra-PON di semua cabor dan lolos semua, maka akan ada kurang lebih 900an atlet yang lolos,” ucapnya.

Baca Juga: Karena Pemilu, Gubernur Koster Ingin Porprov Bali Digelar Pada 2025 dan Badung Harap Format Tuan Rumah Bersama

“Sekarang di kalkulasi saja dulu. Yang lolos sejelek-jeleknya adalah 627 atlet atau 30 persen dari perhitungan 900an atlet tersebut. Artinya banyak aspek yang harus dipertimbangkan, termasuk anggaran. Anggaran pasti tidak akan sedikit untuk persiapan PON nanti,” tambah mantan juara dunia pencak silat tersebut.

Lanjutnya saat di PON Papua, anggaran kemungkinan lebih besar dari PON Papua. Di PON Papua, jumlah anggaran untuk 235 atlet di 28 cabor sebesar Rp39 miliar. Bagaimana di PON Papua? “Belum bisa dibahas untuk saat ini,” tutupnya. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x