Dengan membacakan doa diharapkan tidak ada korban selanjutnya, karena kata heri dalam sepak bola rivalitas hanya 90 menit selenihnya semua sodara
"Ya mungkin harus evaluasi semuanya, mulai dari berdamai antara suporter karena rivalitas kita hanya 90 menit selebihnya kita semua saudara," tambahnya.
Heri berharapan kedepanya pesepakbola Indonesia semakin baik, liganya main baik, operatornya baik, dan mohon jangan ada pertandingan di jam malam karena rentan akan kerusuhan.
Dalam kesempatan yang sama, Asep Syahmid salah satu Journalist Olahraga di Bogor mengaku sedih dan prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan meninggalnya ratusan pendukung Arema FC
"Kami turut berduka dan belasungkawa atas kejadian yang menimpa ratusan suporter Aremania dalam Tragedi Kanjuruhan," ucapnya.
Baca Juga: Beri Pesan Terakhir Mengharukan, dr. Mufidah Keluar dari PSIS Semarang, Begini Isinya
Wartawan yang pernah jadi aktivis Seni dan Budaya di Bali Utara ini juga sempat menuliskan sebuah puisi dengan judul " Sepakbola Air Mata "
"Puisi ini sebagai ekpresi kesedihan selaku pecinta sepakbola yang miris dan prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan.," paparnya
Semoga, kata Syahmid, Tragedi Kanjuruhan adalah tragedi terakhir yang membuat duka sepakbola nasional . "Tak ada sepakbola yang sebanding dengan nyawa Manusia," pungkasnya.