Link Live Streaming Bola Makin Marak, Pemerintah Harus Bertindak, Jadi Atensi di Spotel Rendez-vous Bali 2024

24 Februari 2024, 22:00 WIB
Dirut TransVision Peter Gontha /DENPASARUPDATE

DENPASARUPDATE.COM - Perusahaan ternama ada hadir di Sportel Rendez-vous Bali 2024 di Hotel Intercontinental Bali Resort Jimbaran.

Selain Bali United, ada juga perusahaan media seperti EMTEK Grup dan Trans Media. 

Dirut Transvision Peter F Gontha menyebut siaran olahraga di Indonesia saat ini sudah cukup bagus.

Namun yang menjadi kendala dan masih menjamur sampai saat ini adalah pembajakan dan pelanggaran hak cipta.

 

"Kondisinya di Indonesia memang cukup baik, saya rasa peminat olahraga apalagi sepakbola itu sangat banyak," beber Peter Gontha pada Jumat (23/2/2024).

"Tapi yang jadi masalah tentunya bahwa hukum di Indonesia masih perlu diperbaiki," tambah mantan Dubes Indonesia untuk Polandia tersebut.

Pembajakan konten menjadi salah satu atensi dan perlu segera diberantas. pembajakan konte termasuk juga didalamnya adalah pembagian link live streaming ilegal yang tersebar di media sosial.

Padahal perusahaan media membeli hak siar cukup mahal. Misalnya saja Liga Inggris dan Serie A Italia yang dibeli hak siarnya oleh EMTEK Grup.

Lalu ada hak siar Liga 1 sejak 2017 yang dimiliki oleh EMTEK dan disiarkan oleh vidio.com serta Indosiar. Ada juga Liga Champions Eropa yang juga hak siarnya dimiliki oleh EMTEK.

 

"Tapi banyak orang yang ambil itu konten kemudian pasang di Facebook, atau Instagram jadi orang bebas nonton. Nah hal-hal seperti ini mungkin ke depan perlu dijaga supaya jangan terjadi," imbuhnya.

Yang menjadi masalah utama tentu saja masyarakat Indonesia yang enggan untuk berlangganan. 

Padahal Indonesia menjadi populasi negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia.

Dalihnya, biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk berlangganan mahal dan sebagainya. 

Yang membedakan juga, hukum di Indonesia belum terlalu tegas terkait pembajakan. Tidak seperti di luar negeri.

"Hanya saja yang mau membayar untuk berlangganan bola itu terbatas, nah kalau di luar negeri pembajakan itu bisa dituntut secara hukum, tapi Indonesia belum," tutup mantan Komisaris Garuda Indonesia tersebut. ***

Editor: Tegar Putra Jaya

Tags

Terkini

Terpopuler