DENPASARUPDATE.COM –Tragedi berdarah sepakbola Liga 1 2022/2023 saat laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur menjadi berita kelabu musim pasca pandemi Covid-19 ini.
Betapa tidak. Sedikitnya 127 orang tewas sia-sia di laga yang berakhir dengan skor 2-3 untuk tim tamu itu. Ngeri dan brutal!. Tak pelak kasus ini mengundang keprihatinan banyak pihak.
Bahkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali langsung menginstruksikan agar di kompetisi BRI Liga 1 2022. PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI melakukan investigasi secepatnya.
"Saya minta PT LIB dan PSSI untuk segera melakukan investigasi terhadap kenapa ini terjadi," tegas Zainudin, di Kota Bandung, Minggu, 2 Oktober 2022.
Ia mengaku belum mengetahui pasti penyebab ricuh, namun dugaan sementara yang ia terima karena salah kelompok suporter tidak menerima hasil kekalahan tim.
"Sementara penyebabnya tidak terima timnya kalah, kan tidak boleh seperti itu, ini olahraga, ini pertandingan hari ini bisa menang, bisa kalah. Sehingga kondisinya kita harus terima, sebab tidak ada satupun yang mau kalah, jadi jangan menyalahkan timnya, atau pemainnya, pasti mereka sudah berusaha," kata Zainudin.
Kericuhan yang berujung korban jiwa akibat tindakan suporter di stadion sangat disesalkan Zainudin. Apalagi izin suporter untuk menyaksikan pertandingan secara langsung di stadion baru diberikan awal kompetisi musim ini.
"Saya prihatin, harusnya ini engga boleh terjadi karena begitu kita sudah bebaskan boleh ada penonton yang tadinya pertandingan ada penonton kemudian ada permintaan masyarakat, supaya ada penontonnya maka tidak bisa dijaga, tentu saya sangat prihatin atas kejadian ini," kata Zainudin.
Ia mengatakan pihak Kemenpora akan melakukan komunikasi bersama PT LIB dan PSSI untuk menentukan langkah selanjutnya terkait teknis kelanjutan kompetisi liga musim 2022.
"Saya komunikasi dengan PT LIB, apa langkah selanjutnya yang akan mereka lakukan, apakah diteruskan tanpa penonton, hal-hal yang lain yang menjadi pertimbangan PSSI dan PT LIB, karena itu kan menjadi area mereka," tuturnya.
Menurut Zainudin, kericuhan yang sampai menimbulkan korban jiwa itu menjadi alarm bahwa suporter sepak bola Indonesia perlu diedukasi kembali.
"Sehingga edukasi-edukasi kepada para penonton harus lebih disadarkan lagi, jadi pertandingan olahraga baik itu sepak bola maupun cabang olahraga apapun, ada yang menang ada kalah yang kalah," katanya.
Ia menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban meninggal dunia. Ia berharap tragedi di Kanjuruhan menjadi tragedi terakhir yang terjadi di industri sepak bola Indonesia.
"Saya sekali lagi sangat prihatin dan menyesalkan kejadian itu, dan apalagi sampai korbannya banyak. Saya berharap ini menjadi pelajaran betul-betul bagi kita, bukan hanya di Kanjuruhan tetapi di berbagai tempat," kata Zainudin.
Diberitakan sebelumnya, Laga pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh hingga menyebabkan korban tewas. Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta mengatakan 127 orang meninggal dunia, dua diantaranya anggota Polri.
Nico Afinta menuturkan sebanyak 34 orang dilaporkan meninggal dunia di stadion sedangkan lainnya meninggal saat mendapatkan pertolongan di sejumlah rumah sakit setempat.
Sementara itu, sampai saat ini terdapat kurang lebih 180 orang yang masih menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit tersebut.
Selain korban meninggal dunia, tercatat ada 13 unit kendaraan yang mengalami kerusakan, 10 di antaranya merupakan kendaraan Polri. ***