DENPASARUPDATE.COM – Buntut kerusuhan yang terjadi usai laga antara Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, membuat Liga 1 resmi ditunda.
Alhasil, beberapa pertandingan seperti laga klasik antara Persib Bandung vs Persija Jakarta juga ikut-ikutan batal digelar.
Kepastian ini sendiri seperti ditegaskan oleh Direktur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Akhmad Hadian Lukita.
Ia menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil keputusan untuk menunda kompetisi Liga 1 selama sepekan usai kerusuhan tersebut.
Menurutnya, keputusan itu sendiri diambil usai mendapat rekomendasi dari PSSI.
"Keputusan tersebut kami umumkan setelah kami mendapatkan arahan dari Ketua Umum PSSI." terangnya, Minggu 2 Oktober 2022.
Lukita juga mengatakan penundaan tersebut dilakukan untuk menunggu dilakukannya investigasi mendalam oleh tim dari PSSI.
"Ini kami lakukan untuk menghormati semuanya dan sambil menunggu proses investigasi dari PSSI,” ujar Hadian.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik GTA : San Andreas, Jangan Ngaku Fans Game Ini Kalau Belum Tahu, Nomor 3 Bikin Kaget
Pihaknya pun juga menyayangkan adanya kejadian tersebut, menurutnya seharusnya kejadian tersebut tidak harus terjadi dalam kompetisi Liga 1.
"Kami prihatin dan sangat menyesalkan peristiwa tersebut," kata Akhmad Hadian Lukita, 2 Oktober 2022.
"Kami ikut berdukacita dan semoga ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua,” sambung Hadian.
Seperti diketahui, pada laga duel klasik antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu 1 Oktober 2022 sendiri berakhir dengan kerusuhan.
Pasalnya, tuan rumah Arema FC harus mengakui keunggulan sang rival Persebaya Surabaya dengan skor 2-3
Tiga gol Persebaya Surabaya diciptakan oleh Juninho pada menit kedelapan, Leo Lelis (33'), Sho Yamamoto (51').
Baca Juga: Terbaru Tanpa Emulator, Link Download Stumble Guys 0.40 Mod Apk untuk PC, Simak Cara Mainnya
Sedangkan Arema FC sempat membuat dua gol melalui Camara (42' serta 45+2').
Alhasil, para pendukung Arema FC yakni Aremania sontak turun ke lapangan dengan membuat kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa.
Selain itu, sejumlah fasilitas Stadion Kanjuruhan juga menjadi sasaran amuk massa dan rusak.***