Ia mengaku datang bersama keluarganya karena sudah lama tak berwisata ke luar daerah. Meski begitu Fatimah mengatakan tetap berhati-hati saat di lokasi wisata. Khususnya di pantai.
"Saya mencari tempat-tempat yang tak banyak kerumunan orang sehingga merasa lebih aman," katanya.
Pantai ini air lautnya jernih dan banyak pengunjung mandi. Tetapi Fatimah mengaku belum berani karena ingin menghibndari kemungkinan dampak pandemi.
Baca Juga: Bea Cukai Sebut Bali dan NTT Jadi Pangsa Pasar Besar Rokok Ilegal
"Saya melihat panorama pantai ini saja rasanya sudah senang menikmati alam anugerah Tuhan," ungkap Fatimah.
Selebihnya banyak krama Bali yang melakukan persembahyangan di pantai yang dikenal deburan ombaknya yang keras ini.
Ia berharap, pandemi segera berlalu dan kondisi sberangsur pulih agar pariwisata kembali normal.
"Kasihan juga mendengar dan membaca berita banyak perkerja pariwisata di rumahkan bahkan di PHK (pemutusan hubungan kerja). Makanya kita harap pandemi ini tak sampai mematikan pariwisata Bali ini yang sudah terkenal ke seluruh dunia," pungkasnya.***