Network
DENPASARUPDATE.COM - Ekonom Senior Rizal Ramli memberikan catatan terhadap pemerintahan Jokowi pada Surat Utang Negara yang terus bertambah.
Ia mengatakan utang negara sebelum pandemi sudah terbilang cukup besar, bahkan untuk membayar bunga saja mesti berhutang lagi.
Dalam acara Indonesia Lawyers Club Selasa 20 Oktober, ia sebelumnya meluruskan bahwa pemerintahan Jokowi sejatinya sudah berjalan 6 tahun. Bahkan lebih lanjut ia menyebutkan Wakil Presiden Ma’ruf Amin antara ada dan tiada dan hanya sebagai pelengkap saja.
Baca Juga: Saat ‘Tuhan’ Ikut Nyoblos, KPU Jember Sebut Lima Nama ‘Tuhan’ Masuk DPT Pilkada 2020
Sebagaimana dilansir dari Warta Ekonomi dengan judul berita Gak Ada Manis-manisnya Kritik Rizal Ramli Untuk 6 Tahun Jokowi, Pedasnya Full.
"Bapak Wapres ini kan antara ada dan tiada, kayak pelengkap doang. Kita harus melihatnya bahwa pemerintahan Jokowi ini sudah tahun keenam," kata Rizal Ramli.
Kemudian lebih lanjut Rizal menanggapi enam tahun kepemimpinan Jokowi dengan utang negara yang makin membesar yang berdampak ke turunnya daya beli masyarakat.
"Setiap pemerintah menerbitkan SUN, dana publik tersedot. Setiap kali pemerintah nerbitin SUN, sepertiga likuiditas tersedot. Saat ini pertambahan kredit hanya 3 persen. Itu yang memukul daya beli masyarakat," lanjut eks Menko Kemaritiman tersebut.
Dia mengakui, regulasi memang penting. Namun menurutnya yang lebih penting adalah menindak birokrat-birokrat korup yang kerjanya memperlambat untuk memeras para pengusaha.
