DENPASARUPDATE.COM – Energi berbasis fosil kedepan agaknya harus sudah konversi ke listrik. Sektor kelistrikan memegang peran penting dalam pembangunan suatu negara.
Oleh karena itu, pemerintah harus mengembangkan penggunaan energi listrik ramah lingkungan atau electrifying lifestyle. Yaitu berupa motor listrik, mobil listrik, kompor induksi, peralatan pertanian perikanan peternakan yang menggunakan energi listrik dan lainnya.
Anggota Ombudsman RI Hery Susanto menegaskan hal itu dalam Dialog Publik yang digelar Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu (Pijar Melayu) Provinsi Riau, Rabu, 15 Juni 2022 di Kota Pekanbaru.
Dialog publik tersebut mengambil tema "Electrifying Lifestyle Dalam Perspektif Pelayanan Publik" dan dihadiri oleh jajaran PT. PLN (Persero) Wilayah Riau-Kepri, Pemerintah Kota Pekanbaru, akademisi, organisasi mahasiswa dan elemen masyarakat lainnya.
Dalam forum dialog tersebut, Hery menegaskan bahwa electrifying lifestyle merupakan gerakan mengajak masyarakat mengaplikasikan gaya hidup baru dengan lebih mengoptimalkan penggunaan peralatan elektrik yang bebas emisi dan mengatasi krisis energi fosil berupa BBM dalam kehidupan sehari-hari.
"Electrifying Lifestyle adalah gaya hidup baru dengan menggunakan peralatan serba elektrik yang bebas emisi dan ramah lingkungan seperti motor listrik, kompor induksi dan lain-lain. Krisis energi fosil berupa BBM saat ini jika tidak diantisipasi dengan energi alternatif bisa mengganggu pelayanan publik yang memerlukan energi untuk kebutuhan sehari-hari," ujarnya.
Baca Juga: Link Nonton Eve Episode 4, Kang Yoon Kyum Bertemu dengan Lee Ra El Diam-diam, Ada Adegan Romantis
Namun, saat ini kendaraan dan perlengkapan kebutuhan publik yang menggunakan energi listrik itu belum dikembangkan secara massif dan harganya relatif mahal.