DENPASARUPDATE.COM - Lembaga Survei Indonesia (LSI) menilai bahwa peta persaingan pada Pilkada Gubernur Jawa Tengah (Jateng) 2024 sejauh ini masih sanga terbuka lebar bagi semua kandidat.
Namun, survei terbaru yang dilakukan oleh LSI pada 21-26 Juni 2024 menemukan bahwaada empat nama yang kini sangat populer jelang kontestasi Pilkada 2024 tersebut.
"Di Jawa tengah karena tidak ada incumbent peta politiknya masih cair tapi walaupun masih cair ada empat nama yang bersaing cukup ketat, Kaesang Pangarep, Ahmad Luthfi, Taj Yasin Maimoen dan Bambang Wurianto," ungkap Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan melalui kanal YouTube LSI.
Baca Juga: Langgar Keimigrasian, 5 WNA Taiwan Dideportasi, Ternyata Begini Kasusnya
LSI lalu membuat suatu simulasi top of mind terkait dengan kandidat bakal calon Gubernur (Cagub) Jawa Tengah (Jateng) tanpa memberikan batasan pilihan kepada para responden.
Hasil survei menunjukkan bahwa Kapolda Jawa Tengah Irjen. Pol. Ahmad Luthfi sebagai nama yang paling banyak disebut atau populer dengan 5.2 persen, disusul ketat oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep dengan 2,5 persen, lalu ada Kader Partai Gerindra yang juga merupakan asisten pribadi Prabowo Subianto, Sudaryono dengan 2,1 persen.
Kemudian ada pula politisi senior PDI Perjuangan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul dengan 1,8 persen, lalu Bupati Kendal Dico Ganinduto dengan 1,7 persen dan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Meimoen dengan 1,5 persen.
Baca Juga: Fokus Penanganan Kecelakaan Kapal di Selat Bali, Basarnas Gelar Rapat Koordinasi
Sementara sebesar 78,7 persen responden belum menentukan pilihan untuk Pilkada 2024 Jateng mendatang.
LSI lantas membuat suatu simulasi semi terbuka dengan memberikan 21 pilihan kepada responden. Hasilnya menunjukkan bahwa putra Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, paling banyak dipilih, yakni 15,9 persen, Irjen. Pol. Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen, Bambang Wuryanto 5,8 persen, Sudaryono 4,7 persen, Hendrar Prihadi 4,7 persen, dan nama-nama lainnya mendapatkan kurang dari 4 persen pilihan. Belum menentukan pilihan 19,5 persen.
"Diantara nama-nama yang cenderung lebih unggul itu belum ada satu pun yang disebut memiliki keunggulan yang cukup dominan sehingga dengan demikian Pilkada Jawa tengah masih cukup terbuka, masih sangat cair," tuturnya.***