Wanita Lebih Mudah Mengalami Depresi Dibanding Pria, Simak Tiga Alasan dan Solusinya!

- 8 Juli 2021, 15:41 WIB
Ilustrasi wanita mengalami depresi
Ilustrasi wanita mengalami depresi /Pixabay/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM –  Depresi bisa terjadi pada siapa saja. Namun, wanita dikatakan dua kali lebih mudah menderita depresi daripada pria. Salah satu faktor yang diyakini berperan meningkatkan risiko ini adalah perubahan hormonal. Sudah jadi rahasi umum kalau stres membebani emosi seseorang dan mengganggu kesehatan fisik seseorang. Apalagi bagi para wanita, stres sangat sering menyerang kehidupannya.

Direktur asosiasi kardiologi pencegahan di Ciccarone for the Prevention of Cardiovascular Disease,  Erin Michos, M.D., mengungkap bahwa kesehatan jantung sangat penting bagi wanita. Pasalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa efek fisik dari stres pada wanita dapat menyebabkam penyakit jantung dan memperburuk kondisi lain yang ada di tubuh. Salah satunya depresi.

Depresi pada wanita bisa menimbulkan beragam keluhan dan gejala mulai dari rasa sedih, kehilangan minat dan semangat untuk melakukan kegiatan yang menyenangkan, hingga munculnya keinginan bunuh diri. Beratnya keluhan akan tergantung pada tingkat depresi yang terjadi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis, 8 Juli 2021 Terbaru : Aries Harus Terus Optimistis, Libra Kontrol Keuangan

Dilansir DenpasarUpdate.com dari akun instagram @denpasarviral bahwa  alasan wanita  yang lebih mudah meningkatkan angka depresi  terjadi karena berbagai sebab, mulai dari faktor biologis, psikologis, hingga sosial budaya. Berikut penjelasannya:

  1. Alasan biologis

Pada wanita, perubahan kadar hormon, seperti estrogen dan progesteron, bisa memengaruhi bagian sistem saraf yang berhubungan dengan suasana hati. Hal ini berkaitan juga dengan meningkatnya risiko gangguan kesehatan mental, termasuk depresi. Perubahan kadar hormon wabita ini terjadi saat menstruasi, hamil, keguguran, melahirkan, dan menopause.

  1. Alasan psikologis

Wanita mengalami ragam fase kehidupan yang dapat memengaruhi kondisi psikisnya, mulai dari pendidikan, karir, menikah, memiliki anak, proses membesarkan anak, hingga krisis paro baya.Selain itu, wanita memiliki cara yang cukup unik saat menghadapi masalah, antara lain dengan lebih banyak mempertimbangkan dan memikirkan berbagai hal dan kemungkinan, serta lebih melibatkan perasaan saat berada pada suatu hubungan baik dengan teman, kerabat, bahkan pasangan.Beragam tahap kehidupan serta cara merespons suatu keadaan turut memengaruhi kesehatan mental dan membuat wanita lebih mungkin mengalami depresi.

Baca Juga: Hasil Euro 2020: Inggris Sukses Bungkam Denmark, Harry Kane Menjadi Penyelamat Tim

  1. Alasan sosial budaya

Budaya yang ada di masyarakat sering menilai wanita harus memiliki sikap lembut, bisa mengasuh dan mendidik, serta harus peka pada orang lain. Penilaian dan budaya ini rentan menjadikan wanita mendefinisakn dirinya melalui pendapat orang lain. Hal ini tentu akan memengaruhi kesehatan mentalnya. Jadi, tidak heran bila wanita lebih mudah mengalami stres.

Tuntutan wanita yang harus bisa berperan ganda juga turut memberi pengaruh, misalnya, wanita sebaiknya ikut bekerja, entah itu untuk mencukupi kebutuhan keluarga atau karena rasa takut direndahkan bila hanya menjadi istri dan ibu rumah tangga. Namun di sisi lain, wanita tetap dituntut bertanggung jawab atas segala urusan rumah tangga. Peran ganda tanpa adanya dukungan dari pasangan dan keluarga bisa memicu rasa lelah, jenuh, stres, bahkan depresi pada wanita.

Sejumlah alasan di atas nampaknya cukup menjelaskan mengapa wanita lebih mudah mengalami depresi. Kondisi ini tak boleh dianggap enteng. Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menimbulkan gangguan kesehatan. Bahkan pada tingkat yang berat, depresi bisa mengancam nyawa penderitanya.

Baca Juga: Presiden Haiti Ditembak Mati Orang Tak Dikenal, Amerika Serikat: Ini Kejahatan yang Mengerikan

Pertolongan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti mulai menghargai dirimu sendiri, mencoba hal-hal menyenangkan, mengelola stres dengan cara positif, menerapkan pola hidup yang sehat, hingga meminta bantuan psikolog dan psikiater. Halini agar kesehatan mental bisa terpantau dengan baik.***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Instagram instagram@denpasarviral


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah