Penyakit Osteoporosis Rentan Menyerang Lanjut Usia, Begini Cara Mencegahnya

27 Januari 2021, 16:31 WIB
Ilustrasi kerangka perapuhan tulang manusia. /Kemenkes/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM – Penyakit tulang keropos populer dengan istilah osteoporosis. Sekadar diketahui, penyakit ini rentan menyerang orang lanjut usia salah satunya adalah Osteoporosis. Seiring pertambahan usia, tulang manusia beregenerasi dengan cepat dalam kondisi padat dan kuat.

Namun tulang yang lama tidak tergantikan dengan tulang baru, Kondisi inilah yang membuat tulang secara perlahan menjadi rapuh dari waktu ke waktu ditambah faktor kepadatan tulang semakin berkurang, tulang menjadi keropos, dan lebih rentan mengalami keretakan.

Ada beragam faktor risiko yang menyebabkan osteoporosis, mulai dari Perubahan Kadar Hormon, Faktor Keturunan, Usia, Makanan, hingga pemakaian obat-obatan. Maka harus perlu adanya pencegahan apalagi disaat memasukin lanjut usia.

Baca Juga: WOW! 3 Tahun YouTube Klaim telah Membayar Rp 422,9 Triliun Kepada Jutaan Kreator Konten Video

Meskipun demikian, bukan berarti kita membiarkan kondisi ini terjadi. Osteoporosis masih dapat diantisipasi. Selama masih belum terlambat, ikuti langkah-langkah di bawah ini untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut.

  1. Kenali gejala osteoporosis sejak dini

Mencegah terjadinya osteoporosis bisa dilakukan dengan mengenali gejala penyakit ini sedini mungkin. Dengan mengenali tanda-tanda osteoporosis, kita dapat menghindari risiko kehilangan kepadatan tulang.

Gejala osteoporosis meliputi : Sakit punggung terutama di bagian bawah , Tinggi badan yang menyusut, Postur membungkuk ke depan, Fraktur atau retak pada tulang dan napas pendek.

Baca Juga: Breaking News! Bali United Tergabung di Grup G AFC Cup 2021

Jika mulai menemukan gejala ini, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter. Dokter akan menganalisa faktor risiko yang dimilik. Jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter jika memang dirasa ada keluhan yang mulai mengganggu.

  1. Latih fisik tetap aktif bergerak

Aktivitas fisik seperti berolahraga perlu dilakukan untuk meningkatkan kekuatan tulang dan otot. Sebab masa tulang dan otot akan berkurang seiring usia bertambah. Sebaiknya lakukan aktivitas fisik secara rutin dengan melakukan olahraga setidaknya 150 menit dalam setiap minggu.

Misalnya, berenang, menari atau dansa, atau jalan kaki. Dalam beraktivitas fisik, alangkah baiknya dilakukan di pagi hari, karena tubuh bisa mendapatkan paparan sinar matahari di pagi hari. Melalui sinar matahari pagi, asupan vitamin D pun dapat tercukupi untuk membantu penyerapan kalsium dari nutrisi yang dikonsumsi.

Baca Juga: Kawal Musda, AHY Bentuk Satgas Khusus, Juga Punya Hak Tunjuk Calon Ketua Terpilih

  1. Hindari faktor risiko

Hindari faktor risiko sebagai langkah mencegah osteoporosis di usia lanjut. Misalnya, dengan berhenti merokok dan membatasi asupan alkohol serta kafein.

Mulailah menerapkan gaya hidup sehat dengan fokus mempersiapkan nutrisi untuk kesehatan tulang, tidak lupa terapkan aktivitas fisik setiap hari demi memperoleh tulang yang kuat.

  1. Berhati-hati jangan sampai jatuh

Perhatikan langkah kita setiap kali berjalan dan jangan sampai terjatuh. Kenakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin saat hendak berjalan kaki atau berolahraga.

Baca Juga: Kecelaan Beruntun Libatkan Tiga Mobil dan Satu Motor di Jalur Shortcut Pegayaman

Terutama saat di kamar mandi, usahakan jangan terburu-buru melangkah. Lantai kamar mandi yang licin bisa memperbesar risiko jatuh.

  1. Asupan nutrisi untuk dukung kekuatan tulang

Pemenuhan nutrisi merupakan langkah mudah untuk mencegah osteoporosis di usia lanjut. Nutrisi utama yang perlu dipenuhi adalah mengonsumsi cukup protein, kalsium, dan vitamin D.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Osteoporosis International mengatakan, asupan tinggi protein yang disokong dengan makanan berkalsium mampu meningkatkan kesehatan tulang, terutama pada orang yang memiliki risiko osteoporosis.

Baca Juga: Akibat Gempa Sulbar, Pemerintah Lakukan Pendataan Rumah Warga Yang Rusak

Ada beragam makanan sumber kalsium, seperti sereal, pasta, sayuran berdaun hijau (brokoli, bayam, kale), tahu, yoghurt, susu, maupun nasi.***

 

Penulis : Jujun Juanda

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler