Sweeping Pelabuhan, Warga Nusa Penida Tegaskan Tolak Kedatangan Anggota DPD RI Bali AWK

- 1 November 2020, 19:21 WIB
Sejumlah elemen tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda yang tergabung dalam Aliansi Nusa Penida dan Pemuda Nusa Penida menolak kedatangan Anggota DPD RI Dapil Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK ke Pulau Nusa Penida, Minggu 1 November 2020.
Sejumlah elemen tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda yang tergabung dalam Aliansi Nusa Penida dan Pemuda Nusa Penida menolak kedatangan Anggota DPD RI Dapil Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK ke Pulau Nusa Penida, Minggu 1 November 2020. /Aliansi Nusa Penida for Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM - Sejumlah elemen tokoh adat, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda yang tergabung dalam Aliansi Nusa Penida dan Pemuda Nusa Penida menolak kedatangan anggota DPD RI Dapil Bali, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK ke Pulau Nusa Penida, Minggu 1 November 2020.

Saat dikonfirmasi, Majelis Alit Nusa Penida I Wayan Supartawan menyebutkan bahwa sejak pagi hingga siang hari, puluhan pemuda dan masyarakat Nusa Penida melakukan puluhan pemuda melakukan sweeping ke beberapa pelabuhan penyeberangan di Nusa Penida dan juga pelabuhan penyebrangan Sanur, di Kota Denpasar.

Menurut Supartawan, mereka melakukan hal tersebut sebagai reaksi atas beredarnya informasi bahwa AWK akan datang ke Nusa Penida guna melakukan kunjungan kerja sekaligus bertemu masyarakat dan meminta maaf tentang tuduhan penistaan agama dengan cara melecehkan simbol agama Hindu.

Baca Juga: Sosok Penentang Vaksin Flu Burung Siti Fadillah Supari Akhirnya Bebas Murni

“Rencananya hari Minggu ,1 November 2020, Arya Wedakarna sebagai Anggota DPD RI wakil Bali yang juga dikenal sebagai pengikut Sampradaya Hare Krishna akan melakukan kunjungan kerja sekaligus klarifikasi serta Ngaturang Guru Piduka di Pura Penataran Ped Nusa Penida. Tetapi, kami menolak, semua warga menolak. Kami tidak bisa menjamin keamanan dirinya jika AWK datang hari ini. Sebab, masyarakat masih sangat marah, maka terjadilah sweeping itu,” katanya saat dikonfirmasi, Minggu sore.

Ia mengatakan bahwa penolakan warga masyarakatnya tersebut dilakukan akibat masyarakat Nusa Penida yang marah atas dugaan penistaan agama dan simbol Hindu, khususnya mengenai ceramah AWK yang telah merendahkan Ida Bhatara Ratu Gede Mas Mecaling yang bersthana di Pura Penataran Ped yang merupakan sesuhunan masyarakat Hindu Bali di Nusa Penida.

Supartawan juga menceritakan bahwa awalnya, rencana kedatangan AWK ke pulau tersebut disampaikan pada awalnya oleh Sekretaris Penyarikan Adat Nusa Penida I Wayan Sukla pada Jumat, 30 Oktober 2020, melalui pesan whatsapp.

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x