Bentuk Kearifan Lokal, Koster Rancang Dua Pelabuhan Ini Dengan Motif Ukiran Kuno Khas Nusa Penida

- 3 Agustus 2020, 17:00 WIB
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam kegiatan grounbreaking dua pelabuhan di Nusa Penida, Senin (3/8/2020)
Gubernur Bali, Wayan Koster dalam kegiatan grounbreaking dua pelabuhan di Nusa Penida, Senin (3/8/2020) /Rudolf Arnaud Soemolang

"Karena Nusa Penida memiliki Kain Cepuk dan Kain Rangrang, maka desain pelabuhan di Sampalan dan Bias Munjul itu juga akan memiliki motif kain Cepuk dan kain Rangrang yang dikombinasikan dengan ukiran kuno tersebut," ujar mantan Anggota DPR-RI 3 Periode ini seraya berharap ukiran ini dilestarikan keberadaannya.

Alasan Gubernur Koster yang juga menjabat sebagai Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini memasukan konten kearifan lokal pada gaya bangunan di kedua pelabuhan tersebut, karena Wayan Koster konsisten berpegang teguh pada Perda No.4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali yang resmi diberlakukan pada, Kamis (16/7) lalu.

Untuk diketahui, Nusa Penida sendiri merupakan pulau yang terkenal akan suasana spiritualnya dengan keberadaan Pura Dalem Ped, serta dilengkapi oleh pesona alam yang menjadi daya tarik wisata, tercatat Pulau yang berada di tenggara Pulau Bali ini selalu dihadapi oleh kondisi pelabuhan yang tidak memberikan kesan aman dan nyaman bagi masyarakat atau wisatawan yang memasuki pintu gerbang Nusa Penida. ***

Halaman:

Editor: Rudolf Arnaud Soemolang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x