Dikukuhkan di Tempat Olah Sampah, J2PS Langsung Diklat, Kesadaran dan Edukasi Penyelesaian Masalah Sampah

- 30 Oktober 2022, 18:30 WIB
General Manager IPRO Zul Martini Indrawati saat menyampaikan materi diklat peningkatan kapasitas jurnalis tentang persamopahan di aula TOSS Center
General Manager IPRO Zul Martini Indrawati saat menyampaikan materi diklat peningkatan kapasitas jurnalis tentang persamopahan di aula TOSS Center /Kartika mahayadnya/Denpasar Update

DENPASARUPDATE.COM–Setelah Jaringan Jurnalis Peduli Sampah (J2PS) dilantik oleh Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, di Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS) Center Gema Santi, Jalan Kusuma Bahari Karangdadi, Banjar Karang Dadi, Desa Kusamba, Kecamatan Dawan, Klungkung, Sabtu 22 Oktober 2022 langsung merealisasikan program kerja.

Yaitu Pendidikan kilat (Diklat) peningkatan kapasitas jurnalis terkait cara mengawal dan tata pengelolaan sampah dengan mengusung tema, "Jurnalis Bangkit Mengawal Sampah Menuju Indonesia Merdeka Sampah".

Menghadirkan panelis, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan PPKLH Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Provinsi Bali, I Made Dwi Arbani, Ketua APSI Bali Nusra, Putu Ivan Yunatana , dan General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO), Zul Martini Indrawati dan Direktur Bali Waste Cycle, Olivia Anastasia Padang.

Baca Juga: Update Game Save The Doge 1.0.6.3 Coba Banyak Level Baru, Klik Ini Link Download Ori Untuk HP

I Made Dwi Arbani yang mewakili Kepala Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DKLH) Bali, mengurai tentang regulasi pengentasan masalah sampah. Antara lain lahirnya UU Nomor 18/2008 tentang pengelolaan sampah, yang diakselerasi dengan Permen LH Nomor 75/2019 tentang peta jalan penyelesaian masalah sampah. “Butuh sinergi kuat dan kongkrit semua pihak menyelesaikan masalah sampah yang kian kompleks ini,” ungkap Dwi.

Wagub Bali yang akrab disapa Cok Ace dalam kesempatan itu mengatakan, mengatakan semangat bersih sampah sejalan dengan program pemerintah Provinsi Bali Nangun Satkerthi Loka Bali melalui pola pembangunan semesta berencana menuju Bali era baru. 

"Semangat bersih sampah ini sesuai visi misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali dan Peraturan Gubernur Bali Nomor 47 Tahun 2019 tentang pengelolaan sampah berbasis sumber," katanya. Sementara itu, Agustinus Apollonaris Daton selaku Ketua J2PS menjelaskan, masyarakat harus diberi edukasi yang baik tentang tata kelola sampah. Hal itu tentunya perlu keterlibatan banyak pihak.

Baca Juga: Tragedi Itaewon, SM Entertainment Batalkan Pesta Halloween

Salah satunya adalah media massa, dalam hal ini adalah kaum jurnalis. Menurut Apollo, sejauh ini porsi pemberitaan terkait pengelolaan sampah di media masih sangat minim. Dimana saat ini, media masih lebih tertarik dan lebih sering memberitakan hal-hal berbau politik.

"JP2S akan bisa berperan maksimal jika mendapat dukungan dari berbagai stakeholder. Mengingat masalah sampah lekat dengan pola perilaku atau kebiasaan," tegasnya.

Pada kesempatan yang sama,  Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta dalam sambutannya mengungkap, tantangan dalam tata kelola sampah adalah kesadaran masyarakat itu sendiri. 

Baca Juga: 151 Orang Tewas dalam Tragedi Halloween Itaewon, Ada Warga Negara Indonesia? Cek Disini

Terutama soal pemilahan sampah dari rumah tangga alias dari sumber sampah. Dikatakannya harusnya masyarakat tertib melakukan pemilahan sampah organik dan anorganik. Artinya, penanganan mulai dari hulu (rumah tangga) sampai hilir (tempat pengolahan). 

"Saya enam bulan turun ke jalan, bawa pengeras suara untuk mengedukasi masyarakat memilah sampah organik dan anorganik sejak dari rumah. Astungkara, kini masyarakat di perkotaan Klungkung sudah tertib," bebernya.

Menurutnya salah satu pekerjaan rumah yang akan dilakukannya sebelum masa jabatannya, adalah turun ke pelosok desa melakukan sosialisasi secara langsung. Sebab katanya, jika 50 persen sampah sudah terpilah dari rumah tangga itu bukti nyata sebagian besar masalah sampah terselesaikan.  "Desa Adat dan desa dinas harus berkolaborasi. Saat ini masalah sampah ini sudah masuk awig-awig atau perarem," tambahnya.

Baca Juga: Update Jumlah Korban Tewas Tragedi Halloween Itaewon 151 Orang, Mayoritas Perempuan

Sementara itu, General Manager Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO), Zul Martini Indrawati, menekankan, media massa punya peran strategis dalam mengedukasi masyarakat. Karenanya para anggota J2PS harus memanfaatkan media secara optimal mengawal sampah dengan membangun frekuensi yang sama dengan sumber berita.

“Saya berharap teman-teman dapat menulis berita tentang isu persampahan yang memberi dampak lebih besar bagi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Edukasi juga harus sejalan dengan implementasi tata kelola sampah, baik itu yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah maupun sektor swasta,” ujarnya.

Ia menjelaskan, IPRO hadir antara lain untuk meningkatkan pengumpulan dan pendauran ulang ulang kemasan pasca-konsumsi Organisasi non-profit ini juga bisa menjembatani kolaborasi multipihak guna mengimplemantasikan tanggung jawab produsen dalam mengelola sampah.

Baca Juga: Begini Kronologi Pesta Halloween di Itaewon Korsel yang Tewaskan 149 Orang

“Kami berusaha terus menggaungkan kepada industri untuk bekerja sama dalam mengelola sampah yang dihasilkan. Tetapi jika mereka ingin melakukan sendiri-sendiri, ya silakan karena tujuannya sama yakni membangun tata kelola sampah lebih baik,” kata Martini.

Ketua J2PS, Agustinus Apollonaris, menyatakan, beberapa bulan terakhir ini, media gencar memberitakan masalah lingkungan karena Bali menjadi tuan rumah KTT G-20. Terkait hal itu J2PS terus berupaya meningkatkan pemahaman tentang lingungan pada anggotanya. Terutama masalah penanganan sampah, khususnya sampah plastik,” katanya. ***

Editor: I Gusti Ngurah Kartika Mahayadnya

Sumber: Denpasar Update


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x