Sang Legenda Persebaya dan Timnas Indonesia Kembali ke Lapangan Hijau, I Gusti Putu Yasa Gabung Mitra Devata

- 18 Maret 2024, 18:00 WIB
Legenda hidup Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia I Gusti Putu Yasa (kanan) saat bersama dengan Koordinator Mitra Devata Legend Purwanto Iman Santoso
Legenda hidup Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia I Gusti Putu Yasa (kanan) saat bersama dengan Koordinator Mitra Devata Legend Purwanto Iman Santoso /DENPASAR UPDATE

DENPASARUPDATE.COM - Nama I Gusti Putu Yasa atau biasa disebut Putu Yasa begitu dikenal dalam perjalanan panjang sepak bola Indonesia.

Nama I Gusti Putu Yasa yang tak hanya bergaung di tribun stadion, tetapi juga terpatri dalam sejarah kejayaan Persebaya dan gemilangnya Timnas Indonesia di Sea Games 1987, Jakarta.

I Gusti Putu Yasa kelahiran Denpasar, Bali, pada 1 Januari 1960, I Gusti Putu Yasa memulai perjalanannya di dunia sepak bola sebagai seorang yang awam sepak bola. Sepak bola bukanlah panggilan pertamanya, hobi bermain basket yang menemani masa remajanya. Namun, takdir berbicara lain.

Panggilan sepak bola datang saat I Gusti Putu Yasa ditunjuk menjadi kiper tim sekolahnya dalam sebuah turnamen.

Tak dinyana, inilah awal dari petualangan seorang legenda. Setelah menyelesaikan SMA, langkahnya membawa kaki ke Jakarta, mengadu nasib di tengah hutan beton untuk peluang yang lebih luas.

Bersama Persebaya, I Gusti Putu Yasa merasakan gemerlap sepak bola tingkat tinggi.

Bergabung pada 1984, tak butuh waktu lama bagi sang kiper berkumis tebal untuk menjadi andalan di bawah mistar gawang Green Force. Ketangguhannya dan reaksi cepatnya membuatnya sulit tergantikan.

Prestasi demi prestasi diraih bersama Persebaya. Dalam enam tahun membela warna kebanggaan Surabaya, I Gusti Putu Yasa membantu klub meraih gelar juara Kompetisi Perserikatan pada musim 1987-1988.

Gelar yang tidak hanya menjadi kebanggaan klub, tetapi juga memantapkan nama I Gusti Putu Yasa sebagai kiper tanpa tanding di era tersebut.

Perjalanan I Gusti Putu Yasa tidak hanya berhenti di kancah domestik. Pada pertengahan hingga akhir 1980-an, namanya selalu masuk dalam daftar skuad utama timnas Indonesia.

Puncak prestasinya adalah saat meraih medali emas di Sea Games 1987, Jakarta.

Di tengah sorotan dan tekanan, I Gusti Putu Yasa menjadi penjaga gawang terpercaya yang turut mengantarkan Indonesia meraih prestasi gemilang tersebut.

Keuletan dan ketangguhannya di bawah mistar menjadikan Sea Games 1987 sebagai salah satu puncak kariernya.

Di akhir 1990-an, setelah belasan tahun berkarier membela Persebaya dan Niac Mitra, I Gusti Putu Yasa mengumumkan pensiun dari dunia sepak bola. Namun, jejaknya tidak berakhir begitu saja.

I Gusti Putu Yasa, atau yang akrab dipanggil Putu Yasa ini melanjutkan kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil di Direktorat Bea dan Cukai Juanda.

Setelah pensiun, I Gusti Putu Yasa tetap menjaga warisan dan memainkan peran sebagai inspirator bagi para generasi penjaga gawang dari tanah Bali.

Dari I Komang Putra hingga I Made Putra Kaichen, semua terinspirasi oleh perjalanan gemilang I Gusti Putu Yasa.

Dalam sepak bola, beberapa nama terukir abadi. I Gusti Putu Yasa adalah salah satu dari mereka. Namanya tak hanya dikenang sebagai kiper handal Persebaya atau pahlawan SEA Games 1987, tetapi juga sebagai pemimpin yang menjaga gawang dengan harga diri dan kebanggaan.

Melalui artikel ini, mari kembali mengenang jasa dan perjalanan gemilang I Gusti Putu Yasa.

Generasi muda, mari terus menggali inspirasi dari sosok yang telah membuktikan bahwa mimpi dan dedikasi tak pernah mengenal batas. Sebuah cerita sepak bola yang tetap hidup di tribun stadion dan sejarah Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, I Gusti Putu Yasa akhirnya memiliki hobi baru. Sekarang, I Gusti Putu Yasa bergabung dengan komunitas sepak bola Mitra Devata Legend.

Bersama dengan legenda sepak bola Bali lainnya seperti I Komang Mariawan, I Komang Putra, Alit Supartana, I Wayan Sukadana, I Made Pasek Alit, I Gusti Ngurah Bayu Sutha, I Made Mutram, Erick Ibrahim, hingga Ida Bagus Mahayasa.

Namun ia tidak bisa bergabung dalam waktu dekat. Sebab I Gusti Putu Yasa akan ikut dalam charity game bersama legenda Persebaya Surabaya untuk mengenang tragedi Kanjuruhan.

Rencananya ia akan menghadapi legenda Arema FC di Malang pada Mei mendatang.

I Gusti Putu Yasa pun mengaku senang bisa kembali lagi berkumpul dengan para mantan pesepakbola.

"Bagus komunitas sepak bola seperti ini untuk menjaga silaturahmi/ Apalagi sudah memasuki umur sekarang. Jadi terbuka pikirannya," bebernya.

"Sekarang saya akan aktif kembali di dunia sepak bola. Bukan sebagai pelatih, tetapi di komunitas sepak bola," tutupnya. ***

Editor: Tegar Putra Jaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x